Perbedaan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ditunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong yang rendah sehingga diperlukan model pembelajaran yang inovatif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan komunikasi amtematis siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan melihat bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang diajar dengan kedua model tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk kedalam kategori eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A dan VIII-E SMP Negeri 4 Balige yang berjumlah 62 siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil uji N-Gain dengan rata-rata nilai N-Gain pada kelas eksperimen 1 yaitu 0,813 sesuai dengan kriteria indeks Gain berada pada kategori tinggi dan rata-rata nilai N-Gain pada kelas eksperimen 2 yaitu 0,693 sesuai dengan kriteria indeks Gain berada pada kategori sedang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, karena data berdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis dilakukan dengan uji-t. Melalui uji-t yang telah dilakukan diperoleh bahwa �ℎ�����>������ yaitu 2.465>2.000. Oleh karena itu �0 ditolak yang berarti bahwa peningkatan kemampuan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada yang diajar dengan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.