PENGEMBANGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG MATEMATIKA BERBANTUAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII

Matematika merupakan ratu dari ilmu pendidikan karena merupakan ilmu yang mendasari semua ilmu pendidikan, baik perkembangan teknologi modern, berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu, dan mengembangkan kemampuan berpikir manusia. Pandangan bahwa matematika adalah ilmu yang melatih cara berpikir. Model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) adalah suatu model pembelajaran atau yang berpusat pada siswa. Pada model ini, guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung kognitif siswa. Media Teka-teki silang matematika adalah salah satu permainan yang dapat mendukung proses pembelajaran agar lebih bervariasi, menyenangkan, dan menarik. Permainan ini dapat mengasah kemampuan otak siswa sehingga siswa lebih cepat menangkap topik pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari media teka-teki silang yang dikembangkan. Model pengembangan penelitian ini menggunakan model ADDIE. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Balige yang berlokasi di Jl. Kartini, Sangkar Ni Huta. Adapun waktu pelaksanaan panelitian yaitu semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Subjek penelitian ini merupakan murid kelas VII SMP Negeri 4 Balige. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berupa media teka-teki silang matematika berabtuan Brain Based Learning. Media teka-teki silang matematika berbantuan Brain Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dinyatakan sangat valid dengan nilai 82,72% dan berkategori sangat valid. Media teka-teki silang matematika berbantuan Brain Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dinyatakan sangat praktis dengan nilai 96,14% dan berkategori sangat praktis. Media teka-teki silang matematika berbantuan Brain Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dinyatakan efektif dengan tercapainya indikator berpikir kritis siswa pada indikator 1, 2, dan 3 dengan jumlah siswa yang tuntas 96,87% siswa yang mengikuti pembelajaran. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan N-Gain dengan peningkatan 0,71 dan termasuk kategori tinggi.