Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Kimia Semester Genap Kelas XI SMA/MA

Terdapat permasalahan dalam cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis beserta motivasi belajar peserta didik yang disebabkan kurang nya sumber bahan ajar yang mendukung untuk digunakan pada pembelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan penggunaan bahan ajar berdasarkan kriteria BSNP serta mengembangkan bahan ajar berbasis Problem Based Learning (PBL) yang nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan melihat motivasi peserta didik serta respon peserta didik pada penerapan Bahan Ajar berbasis PBL. Pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan (R&D) dengan desain Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE). Subjek penelitian ini sejumlah satu kelas terdiri dari 29 orang peserta didik yang dilakukan secara purposive sampling Instrumen penelitian berupa angket wawancara, angket kelayakan BSNP yang telah dimodifikasi, instrument tes, angket aktivitas belajar peserta didik, dan angket respon peserta didik terhadap penggunaan Bahan Ajar berbasis PBL. Hasil analisis kebutuhan awal disimpulkan bahwa proses pembelajaran kimia yang digunakan guru didalam kelas cenderung memakai metode ceramah, selain itu bukuyang dijadikan guru sebagai bahan ajar cenderung masih berfokus pada materi, adapun hasil BSNP dari buku tersebut ialah 3,56 (Buku A) dan 3,64 (Buku B). Hasil analisis kelayakan bahan ajar berbasis masalah yang dikembangkan memperoleh nilai rata-rata 3,86 (dosen kimia) dan 3,73 (guru kimia) dengan kategori valid tanpa perlu revisi dan layak digunakan dalam pembelajaran kimia kelas XI semester Genap. Sedangkan untuk kemampuan berpikir kritis pada siswa yang diajarkan dengan bahan ajar berbasis masalah memiliki nilai yang lebih tinggi dari KKM yang ditunjukkan dengan uji one sample t-tes yang diperoleh nilai thitung > ttabel (9.896 > 2,048) nilai Sig 2 tailed 0,000 < 0,005. Motivasi belajar kelas eksperimen diperoleh nilai sebesar 92,7 % dimana termasuk pada kategori sangat termotivasi, dan respon siswa pada bahan ajar ini memperoleh nilai sebesar 90,3% yang dapat dikategorikan sangat baik. Kesimpulan yang dapat diambil pada penggunaan bahan ajar berbasis PBL ialah bahan ajar ini dapat meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan motivasi belajar peserta didik.