Eksistensi Dan Fungsi Gondang Uning-Uningan Dalam Ibadah Di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ressort Deli Tua

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi dan Fungsi Gondang Uning-uningan dalam ibadah di HKBP Deli Tua. Teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teori eksitensi dari Soren Kierkegaard yang membahas eksitensi melalui tahapan estetis, etis dan religius. Sedangkan untuk membahas fungsi, penulis menggunakan teori dari Alan P Meriam. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka mencakup pencarian sumber referensi dari buku-buku dan jurnal penelitian yang relevan dengan topik penelitian ini. Sementara studi lapangan mencakup kegiatan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Populasi dengan sampel terdiri dari 5 orang, meliputi 1 pendeta yang juga memimpin jemaat HKBP Deli Tua, 3 pemain gondang uning-uningan (tagading, suling, hasapi), dan 1 jemaat HKBP Deli Tua. Gondang uning-uningan merupakan musik
ansambel khas Batak yang terdiri dari instrumen hasapi, sulim, dan tagading. Dalam budaya Batak, gondang telah mengakar kuat sebagai bagian integral dari ritual dan upacara adat. gondang dianggap sebagai sarana penting dalam
menyambungkan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, Ompu Mula Jadi Nabolon. Gondang Sabangunan, jenis musik tradisional Batak, digunakan khusus untuk menyampaikan doa, pengucapan puji syukur, dan permohonan restu kepada Tuhan Pencipta Semesta Alam. Seiring masuknya ajaran Kristen dalam
masyarakat Batak Toba, unsur kebudayaan diintegrasikan kembali sebagai elemen identitas dalam komunitas tersebut, termasuk dalam konteks ibadah di gereja. penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana gondang
uning-uningan tetap memegang peran penting dalam kehidupan rohaniah masyarakat HKBP Deli Tua, menghubungkan aspek budaya dan agama dalam konteks ibadah Kristen. Penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga terhadap pemahaman tentang hubungan antara tradisi musikal Batak dan ibadah
Kristen