Pendidikan Karakter Dalam TorTor Ilah Majetter Pada Masyarakat Simalungun Di Kabupaten Simalungun

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam Tortor Ilah Majetter pada masyarakat Simalungun. Penelitian ini menggunakan teori Asmani (2011: 36-40) yang mengemukakan nilai pendidikan karakter yang terdiri 5 bagian yaitu: 1) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan Tuhan, 2) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan diri sendiri, 3) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan sesama, 4) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan alam dan 5) nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan kebangsaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai pendidikan karakter yang terdapat yaitu 1) nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan Tuhan yang dapat dilihat melalui gerakan mambere hormat dimana posisi gerak ini mengajarkan manusia untuk tahu siapa yang disembahnya dan dijadikan tempat pertolongan diikuti syair “Onjab-onjab on hita o Siharjule” yang dipercaya sebagai mantra pemanggil Siharjule, 2) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan diri sendiri dapat dilihat dari martopak tangan dan paha yang merupakan wujud dari rasa suka cita yang juga disampaikan lewat gerak
malakkah siamun siambilou dalam memanggil roh Siharjule diikuti syair “Ijon pe ho dong do doding o Siharjule O simonjab-onjab” yang dilantunkan sebagai bentuk permintaan diri kepada Siharjule, 3) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan sesama, terkait lewat gerak martopak tangan dan paha dalam pola melingkar di level bawah, yang merealisasikan berdoa bersama kepada roh Siharjule untuk datang memberi berkat lewat nyanyian secara bersama-sama, 4)
nilai pendidikan karakter berhubungan dengan alam dapat di lihat lewat gerak malakkah siamun siambilou yang dimana pada bagian ini merupakan gerak yang menggambarkan tentang pengumpulan berkat dari roh Siharjule. 5) nilai pendidikan karakter berhubungan dengan kebangsaan tidak terdapat dalam tari ini. Maka dari itu tari ini layak untuk diajarkan kepada masyarakat Simalungun dikarenakan memuat nilai pendidikan karakter.