Analisis Kesulitan Belajar Tor-Tor Hata Sopisik Pada Siswa Tunagrahita Tingkat SMA Di SLB-C Santa Lusia Medan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan siswa tunagrahita tingkat SMA di SLB-C Santa Lusia dalam mempelajari Tor-tor Hata Sopisik. Penelitian ini menggunakan konsep kesulitan belajar oleh Arina Restian (2017:13) anak tunagrahita sangat mudah bosan dalam setiap belajar, keinginannya pun selalu berubah-ubah tidak fokus dan tenang duduk ditempat dan memperhatikan pembelajaran, namun ia cenderung mencari sesuatu hal yang lain yang lebih
menarik menurutnya. Dan teori analisis oleh Indyah Hartami Santi (2020:12) analisis adalah suatu kegiatan dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan atau kasus yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SLB-C Santa Lusia medan dengan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik tingkat SMA di SLB-C Santa Lusia Medan yang berjumlah 10 siswa tunagrahita dan 8 siswa Down syndrome. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunagrahita dan down Syndrome pada awal pembelajaran masih bisa fokus dan mau mendengarkan arahan dari guru. Anak tunagrahita dan down syndrome juga memiliki suasana hati yang mudah berubah-ubah dan tidak bisa fokus dan tenang pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini sering terlihat dalam beberapa pertemuan. Kemudian anak tunagrahita dan down syndrome sangat mudah bosan dalam belajar dan cenderung mencari hal-hal yang menurut mereka lebih menarik