Fungsi Tortor Tukkot Malehat Di Desa Sondi Raya Kabupaten Simalungun

Penelitian ini membahas tentang Fungsi Tortor Tukkot Malehat di Desa Sondi Raya Kabupaten Simalungun. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan fungsi dan bentuk penyajian. Untuk membahas tujuan penelitian menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian. Landasan teori dalam penelitian ini menggunakan teori fungsi M.Jazuli (1994:32). Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Desa Sondi Raya Kabupaten Simalungun dan waktunya selama dua bulan, populasi dan sampel adalah penari dan seniman. Teknik pengumpulan data dilakukan penulis yaitu observasi lapangan, studi dokumentasi, dan melakukan wawacara dengan narasumber, dan
melengkapi data-data lewat penelitian di Desa Sondi Raya.
Hasil penelitian berdasarkan data-data yang telah terkumpul dapat diketahui bahwa Tortor Tukkot Malehat merupakan salah satu tarian yang dulunya digunakan pada upacara mamagari huta sekarang sudah seni pertunjukan atau hiburan. Tortor Tukkot Malehat mempunyai fungsi sebagai hiburan, sebagai
pertunjukan dan sebagai media pendidikan. Ragam gerak Tortor Tukkot Malehat dimulai dengan ragam gerak mengelek, ragam gerak marpangindo, ragam gerak mambaloki, dan ragam gerak yang inti dan mendasar pada tarian ini dimana penari memulai menari dengan memakai tongkatnya dan mengelilingi pinar bindu matogu yang disebut dengan garis edar penari yang menyimbolkan delapan pejuru mata angin yang dipercayai untuk menjaga kampungnya dari bahaya atau ancaman, maka pinar tersebut menjadi dasar pada tortor ini.