Kajian Resepsi Sastra Terhadap Cerita Rakyat Simago-mago

Simago-Mago sangat melekat dalam tradisi Tapanuli Selatan sejak dahulu hingga sekarang. Masyarakat meyakini cerita ini berawal dari cerita sepasang kekasih yang terikat dalam tradisi percintaan muda-mudi Tapanuli Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat terhadap cerita rakyat Simago-Mago, di Huta Raja, Kecamatan Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan serta menemukan horizon pembaca cerita rakyat tersebut dengan menggunakan teori
Resepsi Sastra Hans Robert Jauss. Metode yang digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan data berupa hasil pengamatan terhadap tanggapan masyarakat pada cerita rakyat Simago-Mago. Penelitian menggunakan
teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1) Tidak semua kalangan masyarakat yang mengetahui berkenaan dengan cerita Simago-Mago. Beberapa masyarakat hanya sedikit mengetahui cerita
tersebut dikarenakan adanya lokasi wisata Tor Simago-Mago; 2) Horizon harapan pembaca didapatkan 5 tanggapan yang menghubungkan pendapatnya dengan sisi kesusastraan atau diklasifikasikan pada horizon harapan estetis. 5 tanggapan lain menghubungkan cerita yang dibacakannya dengan sikap, pengalaman, dan situasi yang dirasakan oleh pembaca. Perbedaan tersebut dianggap karena adanya perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga menghasilkan horizon harapan yang berbeda