TRADISI INDAROQ PADA MASYARAKAT BANJAR DI KABUPATEN LANGKAT: KAJIAN BENTUK PENYAJIAN

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penyajian Tradisi Indaroq pada masyarakat Banjar di Kabupaten Langkat: Kajian Bentuk Penyajian. Penelitian ini menggunakan teori Murgiyanto (1992:14), Bentuk penyajian dapat dilihat dari proses awal bagaimana suatu tarian atau karya seni dipertunjukkan, kemudian dapat dilihat juga melalui isi dan bentuk yang berhubungan dengann tema serta elemen-elemen tari dan dilihat bagaimana proses akhir dari karya seni atau tarian tersebut.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekskriptif dengan melalui pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian pada tradisi Indaroq pada proses awal mempersiapkan sesajen, pemasanagan kepala Indaroq, melaksanakan ritual, dan baarak pengantin. Proses pelaksanaantradisi Indaroq diawali dengan mengelilingi Indaroq oleh kedua pengantin dan pihak keluarga, kemudian menaiki tubuh Indaroq dan menghancurkan kepala Indaroq. Proses ini dilakukan dalam keadaan tidak sadar atau kerasukan roh-roh nenek moyang. Proses akhir penyajian adalah ketika pihak keluarga sudah mengalami kerasukan dari roh nenek moyang yang menyamar sebagai Indaroqdan pihak keluarga yang kerasukan memohon izin kepada kedua pengantin untuk kembali ke wilayah asalnya. Gerak-gerak yang terdapat pada tradisi Indroq terdiri dari enam motif gerak yaitu Bakikipik, Balimbai Ampik Berdiri, Balimbai Ampik duduk, Hindik Cinit Kasau, Cinit Balimbai kisar, Cinit kasau dan Menyinggai Hagian. Musik yang mengiringi adalah gendang, biola dan gong.Busana yang digunakan identik dengan berwarna kuning dan rias yang digunakan adalah rias sederhana.Property yang digunakan adalah Naga dan tombak