Khairunnisa (2023) PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FIVE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI PADA MATERI LAJU REAKSI. Undergraduate thesis, UNIMED.
4193131046_Cover.pdf
Download (50kB)
4193131046_Lembar_Pengesahan.pdf
Download (497kB)
4193131046_Abstrak.pdf
Download (261kB)
4193131046_Kata_Pengantar.pdf
Download (255kB)
4193131046_Daftar_Isi.pdf
Download (289kB)
4193131046_Daftar_Tabel.pdf
Download (233kB)
4193131046_Daftar_Gambar.pdf
Download (233kB)
4193131046_Daftar_Lampiran.pdf
Download (234kB)
4193131046_BAB_I.pdf
Download (498kB)
4193131046_BAB_V.pdf
Download (259kB)
4193131046_Daftar_Pustaka.pdf
Download (520kB)
Abstract
Miskonsepsi merupakan ketidaksesuaian pemahaman atau pandangan terhadap suatu konsep. Miskonsepsi dapat menjadi hambatan bagi siswa dalam menguasai suatu materi karena dapat dikatakan sebagai suatu kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil analisis kebutuhan instrumen tes diagnostik five-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi laju reaksi; (2) Hasil analisis item soal tes diagnostik five-tier yang dikembangkan; (3) Pemahaman konsep dan miskonsepsi siswa setelah diberi instrumen tes diagnostik five-tier; (4) Respon siswa terhadap instrumen tes yang dikembangkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan dengan pengambilan sampel melalui teknik random sampling sebanyak 20% dari jumlah populasi. Tahap pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE. Instrumen tes diagnostik five-tier yang dikembangkan sebanyak 30 soal. Validator ahli berjumlah 5 orang, 3 dosen kimia Universitas Negeri Medan dan 2 guru kimia MAN 2 Model Medan. Analisis item soal menggunakan uji validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas distraktor dan reliabilitas menggunakan program Microsoft Excel. Uji coba dilakukan pada skala kecil dan skala luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) MAN 2 Model Medan belum pernah menggunakan instrumen tes diagnostik five-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa karena ketidaktersedian instrumen tersebut; (2) Hasil analisis item soal pada uji coba skala kecil diperoleh 23 item soal valid dan 7 item tidak valid. Soal didominasi kategori sedang sebesar 90% dan 10% dalam kategori mudah. Analisis daya pembeda menunjukkan 20% soal sangat baik, 30% soal baik, 27% soal cukup baik dan 23% soal buruk. Distraktor jawaban yang berfungsi sebesar 88% sedangkan distraktor alasan 84%. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh 17 item soal untuk uji
coba skala luas. Koefisien reliabilitasnya sebesar 0,73 yang menunjukkan kategori reliabilitas tinggi; (3) Miskonsepsi siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan menempati posisi tertinggi pada kategori pemahaman konseptual siswa sebesar 33% yang tergolong pada kriteria sedang; (4) Hasil analisis respon siswa terhadap instrumen tes yang dikembangkan menunjukkan respon positif dengan rata-rata sebesar 85,45% dan menunjukkan bahwa instrumen tes diagnostik five-tier tergolong dalam kriteria sangat baik. Sehingga dapat disimpulka bahwa instrumen tes diagnostik five-tier yang dikembangkan pada materi laju reaksi berhasil mengidentifikasi miskonsepsi siswa dan layak untuk digunakan secara luas
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Laju Reaksi, Miskonsepsi, Tes Diagnostik Five-Tier. |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1025 Teaching (Principles and Practice) Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia |
Depositing User: | Mrs Gusti Lisa Utami |
Date Deposited: | 08 May 2024 05:08 |
Last Modified: | 08 May 2024 05:08 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/56493 |