Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dengan Penerapan Model Case Based Learning Pada Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 14 Medan

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di lingkungan SMK Negeri 14 Medan, khususnya jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di kelas 11. Penelitian ini dilakukan karena terdapat permasalahan pembelajaran yang ditemukan di kelas 11 pada mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan.
Permasalahan pembelajaran yang ditemukan adalah, masih minimnya motivasi pembelajaran oleh siswa serta rendahnya nilai pembelajaran yang diraih oleh siswa, rendahnya nilai tersebut berdampak langsung terhadap kemampuan pemahaman
oleh siswa. Alasan adanya permasalahan tersebut adalah, karena masih minimnya media pembelajaran yang digunakan serta metode pembelajaran yang cenderung membosankan oleh siswa. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah media pembelajaran yang digunakan untuk sebagai suplemen tambahan dalam penggunaan media pembelajaran yang dirancang berbasis android agar bisa diakses kapan saja serta dimana saja, sehingga diharapkan dapat membuat siswa lebih memahami pembelajaran serta meningkatkan nilai pembelajaran siswa. Pada pengembangan dan penelitian ini digunakan model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation & Evaluaton) yang dikolaborasikan dengan
model pengembangan produk Rapid Application Development (RAD) pada bagian Implementation. Setelah media selesai, dilakukan uji kelayakan oleh 2 ahli media serta 2 ahli materi dengan diiringi akseptansi siswa. Hasilnya, ketiga pengujian ini mendapatkan nilai pada rentang 4.17-5.00 yang dimana memenuhi kriteria Sangat Layak. Terakhir, untuk menguji seberapa efektivitas penggunaan media pembelajaran ini, digunakan uji efektivitas berupa uji n-gain pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil uji n-gain sendiri menunjukkan 0.03 atau 3% pada kelas kontrol dan untuk kelas eksperimen sendiri menunjukkan angka sebesar 0.29 atau 29%, dimana ini menunjukkan bahwa dengan perbedaan yang cukup signifikan, maka kelas eksperimen yang mengalami perlakuan tindakan memiliki pengaruh positif yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang tanpa dilakukan tindakan apapun.