PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM SOLVING (LAPS)-HEURISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP NEGERI 36 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)- Heuristik terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains pada materi pesawat sederhana di SMP Negeri 36 Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII terdiri dari 9 kelas dengan jumlah keseluruhan peserta didik 274 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dan terpilihnya kelas VIII-4
sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran logan avenue problem solving dan kelas VIII-3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajarn problem based learning. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah test pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Observasi keterampilan proses sains peserta didik dalam proses pembelajaran pada materi
pesawat sederhana sub bidang miring dan pengungkit. Rata-rata pretets dan postest hasil belajar pada kelas eksperimen masing masing yaitu 56,27 dan 85,13. Sedangkan rata-rata pada kelas kontrol 57,17 dan 79,20. Hasil data keterampilan
proses sains pada pertemuan pertama diperoleh sebesar 76,89 dan pertemuan kedua dikelas eksperimen diperoleh 83,56. Keterampilan proses sains pada pertemuan pertama dan kedua di kelas kontrol yaitu 74 dan 77. Hasil data tersebut dilakukan analisis menggunakan uji-t berdasarkan pengujian dari data hasil belajar dan keterampilan proses sains terdapat perbedaan yang signifikan maka disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran logan avenue problem solving terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains pada materi pesawat sederhana. Pada data hasil belajar dan keterampilan prose sains terdapat hubungan yang
signifikan. Persentase peningkatan hasil belajar dilakukan dengan uji N-gain terdapat peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 0,64 berkategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,46 berkategori sedang, dan keterampilan proses sains pada
kelas eksperimen menghasilkan peningkatan sebesar 0,31 dan pada kelas kontrol sebesar 0,30 dimana masing-masing termasuk kategori sedang.