PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MICROLEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran berupa modul pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan metode microlearning yang valid, praktis, dan efektif pada materi Garis dan Sudut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan dengan model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Swasta Bina Bersaudara Medan yang berjumlah 30 orang. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah modul pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan metode microlearning. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi materi, media, angket respon siswa dan guru serta tes kemampuan literasi matematis siswa. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kevalidan modul pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media memperoleh skor rata-rata sebesar 89,29% dan 89,76% dengan kategori valid. (2) Kepraktisan modul pembelajaran berdasarkan hasil penilaian guru adalah 92,5% dengan kriteria ‘sangat praktis’ dan skor kepraktisan berdasarkan hasil penilaian siswa adalah 92,4% dengan kriteria ‘sangat praktis’. (3) Keefektifan modul pembelajaran diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 90,0%, pencapaian indikator literasi matematis yaitu 85,42%, waktu pembelajaran yang digunakan tidak melebihi pembelajaran biasa, dan siswa merespon positif terhadap modul pembelajaran dengan pencapaian persentase sebesar 92,4% yang termasuk ke dalam kategori ‘sangat positif’. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan modul pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan metode microlearning pada materi Garis dan Sudut ini dapat dikatakan layak dengan kategori valid, praktis, dan efektif. Modul pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai alternatif oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dan dapat dijadikan pedoman bagi guru dan peneliti lain, dalam mengembangkan modul pembelajaran sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang diterapkan.