ANALISA KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN MOBIL PENUMPANG UMUM ANTAR KOTA (STUDI KASUS: ANGKUTAN UMUM TRAYEK TANJUNG BALAI-MEDAN)

Sistem transportasi adalah formasi transportasi yang terstruktur yang terdiri
dari transportasi darat, transportasi udara, dan transportasi laut. Setiap transportasi
terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berhubungan untuk membentuk suatu
pelayanan transportasi yang efektif dan efesien. Perkembangan ekonomi dan
peningkatan mobilitas masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari
meyebabkan kebutuhan sarana transportasi juga menjadi meningkat. Salah satu
akses perdagangan internasional (ekspor dan impor) di Sumatera Utara adalah kota
Tanjung Balai. Selain itu, kota tanjung balai memiliki potensi di bidang pertanian,
perkebunan dan industry. Kota Tanjung Balai merupakan daerah yang memiliki
jarak tempuh sekitar 186 KM dari Medan. Hal ini menyebabkan lalu lintas
transportasi dari Tanjung Balai ke Medan dan sebaliknya menjadi tinggi.
Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode survei dan
wawancara. Pengumpula data dilakukan berdasarkan sumbernya yaitu data primer
(observasi) dan data sekunder (instansi terkait). Penelitian ini membahas mengenai
kinerja angkutan umum yang melayani trayek Tanjungbalai-Medan, sehingga di
peroleh kinerja pelayanan yang memadai, baik bagi penyedia jasa maupun bagi
pengguna jasa angkutan tersebut. Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah
identifikasi kinerja angkutan bus Rajawali ditinjau dari tingkat efektivitas dengan
parameter aksesibilitas, kerapatan, kecepatan rata-rata, dan frekuensi headway.
Sedangkan tingkat efisiensi pelayanan di identifikasikan dengan parameter tingkat
operasional, faktor muatan penumpang, dan utilitas. Dari identifikasi kinerja
tersebut di dapatkan gambaran mengenai pelayanan angkutan umum trayek
Tanjung Balai - Medan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukanmenunjukkan
bahwa kinerja angkutan umum bus Rajawali dari parameter kecepatan rata-rata bus
Rajawali sudah efektif yaitu 43,171236 km/jam karena standar Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat yaitu sebesar 25 km/jam. Berdasarkan parameter headway ratarata
belum efektif yaitu 30,3054 menit karena standar headway bus kota oleh World
Bank yaitu sebesar 10-20 menit. Sedangkan tingkat efesiensi angkutan umum bus
Rajawali berdasarkan tingkat operasional kendaraan sudah efesien yaitu 15,1527
menit karena standar oleh World Bank yaitu sebesar 10-20 menit. Berdasarkan
parameter faktor muat penumpang masih kurang efesien yaitu 36,92% karena
standar oleh world bank dan DLLAJ adalah sebesar 70%. Berdasarkan parameter
jarak tempuh rata-rata angkutan per hari masih belum efesien yaitu 392
km/kend/hari karena standar oleh World Bank adalah sebesar 230 – 260
km/kend/hari.