HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI LANSIA DI KECAMATAN SUNGGAL.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Karakteristik responden yaitu
jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, besar keluarga, status
tinggal, dan status perkawinan; 2) Pola konsumsi makan lansia; 3) Aktivitas fisik
lansia; 4) Status gizi lansia; 5) Hubungan pola konsumsi makan dengan status gizi
lansia; 6) Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi lansia; 7) Hubungan pola
konsumsi makan dan aktivitas fisik dengan status gizi lansia. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai Agustus sampai Oktober 2022. Lokasi penelitian di Kecamatan
Sunggal. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan
jumlah 36 orang. Desain penelitian cross sectional. Data karakteristik responden,
data pola konsumsi makan, SQ-FFQ dan data aktivitas fisik dikumpulkan
menggunakan kuesioner. Data status gizi dikumpulkan melalui penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan dan tinggi lutut. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif data uji korelasi rank spearman dan uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian ini karakteristik responden yaitu jenis kelamin
lansia sebagian besar perempuan, usia lansia termasuk kategori lansia muda,
pendidikan lansia tamat SMP/SMA, jenis pekerjaan lansia bervariasi sebagian tidak
bekerja, wiraswasta, pegawai swasta, pendapatan lansia termasuk kategori rendah,
besar keluarga termasuk kategori keluarga kecil, status tinggal termasuk kategori
tinggal bersama keluarga, status perkawinan lansia sudah menikah. Pola konsumsi
makan lansia termasuk kategori sedang sebesar 55,56 persen. Aktivitas fisik lansia
termasuk kategori aktivitas ringan sebesar 66,67 persen. Status gizi lansia termasuk
kategori obesitas sebesar 55,56 persen. Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman
terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara pola konsumsi makan
dengan status gizi lansia, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,635 nilai p-value
sebesar 0,000 pada taraf signifikan 0,05 artinya semakin baik pola konsumsi makan
maka semakin baik status gizi lansia. Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman
terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara aktivitas fisik dengan
status gizi lansia, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,737 dan nilai p-value
sebesar 0,000 pada taraf signifikan 0,05 artinya semakin tinggi aktivitas fisik maka
semakin baik status gizi lansia. Hasil analisis regresi linier berganda terdapat
hubungan yang positif dan sangat signifikan antara pola konsumsi makan dan
aktivitas fisik dengan status gizi lansia (Y=6,377+0,771X1+0,12X2), artinya
semakin baik pola konsumsi makan dan semakin tinggi aktivitas fisik lansia maka
semakin baik status gizi lansia.