Pengaruh Desain Pekerjaan, Komunikasi Interpersonal, Kompetensi Manajerial, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA di Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, apakah: (1) Desain pekerjaan berpengaruh langsung terhadap kompetensi manajerial, (2) desain pekerjaan berpengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi, (3) desain pekerjaan berpengaruh langsung terhadap efektivitas kepemimpinan, (4) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung terhadap kompetensi manajerial, (5) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi, (6) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung terhadap efektivitas kepemimpinan, (7) kompetensi manajerial berpengaruh langsung terhadap efektivitas kepemimpinan, dan (8) motivasi berprestasi berpengaruh langsung terhadap efektivitas kepemimpinan.
Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah SMA di Kota Medan berjumlah 231 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified proportional random sampling menggunakan rumus Cochran menghasilkan sampel sebanyak 144 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan analisis jalur path analysis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh langsung desain pekerjaan terhadap kompetensi manajerial dengan koefisien jalur 0,588; (2) terdapat pengaruh langsung desain pekerjaan terhadap motivasi berprestasi dengan koefisien jalur 0,310; (3) terdapat pengaruh langsung desain pekerjaan terhadap efektivitas kepemimpinan dengan koefisien jalur 0,248; (4) terdapat pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap kompetensi manajerial dengan koefisien jalur 0,142; (5) terdapat pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap motivasi berprestasi dengan koefisien jalur 0,257; (6) terdapat pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap efektivitas kepemimpinan dengan koefisien jalur 0,177; (7) terdapat pengaruh langsung kompetensi manajerial guru terhadap efektivitas kepemimpinan dengan koefisien jalur 0,164; dan (8) terdapat pengaruh langsung motivasi berprestasi terhadap efektivitas kepemimpinan dengan koefisien jalur 0,189.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah harus dilakukan upaya-upaya terukur sesuai dengan besarnya pengaruh variabel eksogenus dengan koefisien jalur yang paling tinggi, yaitu: desain pekerjaan, komunikasi interpersonal, kompetensi manajerial, dan motivasi berprestasi.