Syahri, Zulfan (2022) Akulturasi Kesenian Endeng-Endeng Pada Etnis Mandailing Di Desa Damuli Pekan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3163322039 COVER.pdf - Published Version
Download (240kB) | Preview
2. NIM. 3163322039 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (452kB) | Preview
3. NIM. 3163322039 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (221kB) | Preview
4. NIM. 3163322039 PREFACE.pdf - Published Version
Download (447kB) | Preview
5. NIM. 3163322039 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (273kB) | Preview
6. NIM. 3163322039 TABLES.pdf - Published Version
Download (212kB) | Preview
7. NIM. 3163322039 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (529kB) | Preview
11. NIM. 3163322039 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (308kB) | Preview
12. NIM. 3163322039 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (225kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui proses akulturasi kesenian Endeng-endeng pada Etnis Mandailing di Desa Damuli Pekan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Seni Berdah dari Etnis Melayu dan Tor-tor Onang-Onang dari Etnis Mandailing. Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini yaitu10 masyarakat desa Damuli Pekan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa Proses Proses akulturasi yang terjadi antara etnis Melayu dan etnis Mandailing yang terjadi di Desa Damuli Pekan awalnya berjalan dengan proses yang sangat panjang, namun akulturasi tersebut dapat terjadi dengan baik, karena diantara kedua budaya Melayu dan Mandailing di Desa Damuli Pekan memiliki beberapa kesamaan, disamping juga adanya perbedaan, sehingga akulturasi kesenian ini melahirkan kesenian baru yang dinamakan endeng-endengi. Tradisi kesenian Berdah pada masyarakat Melayu di Desa Damuli Pekan dalam bentuk syair, music, tari-tarian serta adat istiadat masyarakat Damuli Pekan. Pada zaman dahulu, kesenian berdah dilakukan hanya pada upacara adat perkawinan namun sering berjalannya waktu dan berkembangnya zaman kesenian berdah sekarang dilakukan hanya pada upacara adat perkawinan, namun dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman kesenian berdah sekarang dilakukan pada kegiatan yang menunjukkan rasa syukur dengan menyambut tamu, festival, perayaan hari kemerdekaan, upacara perkawinan serta perayaan lainnya. Kesenian Berdah inipun fungsi pada setiap upacara yang dilakukan masyarakat Melayu di Desa Damuli Pekan seperti hiburan, sarana komunikasi, ungkapan rasa syukur, dan sarana ekspresi diri. Kesenian berdah ini juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kesenian berdah pada upacara yang dilakukan masyarakat di Desa Damuli Pekan seperti adanya nilai religi, nilai seni, nilai solidaritas, nilai toleransi, nilai rukun dan damai, nilai kesopanan, nilai ekonomi dan nilai pendidikan. Tor-tor adalah kesenian yang dibawa oleh nenek moyang dari desa Damuli Pekan, kesenian merupakan kesenian yang diwariskan secara turun temurun dengan system tradisional. Tor-tor ini terdiri dari tiga bagian yaitu tarian tor-tor, music gondang dan nyanyian (onang-onang). Music pengiring tor-tor yaitu gondang dua yang dibantu dengan suling. Nyanyian pada kesenian tor-tor disebut dengan onang-onang yang liriknya desesuaikan dengan status social penarinya dan melodinya tetap sama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2022-ANTRO-067 |
Keywords: | Akulturasi; Seni Berdah; Tor-tor (Onang-Onang) |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM621 Culture |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Siti Nur Fatimah |
Date Deposited: | 11 Oct 2022 02:19 |
Last Modified: | 11 Oct 2022 02:19 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/48189 |