Turnip, Rinda (2016) MAKNA GERAK TORTOR MANGONDAS DALAM UPACARA KEMATIAN SAUR MATUA PADA MASYARAKAT BATAK TOBA. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 2113340039 COVER.pdf - Published Version
Download (63kB) | Preview
2. NIM. 2113340039 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (260kB) | Preview
3. NIM. 2113340039 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (41kB) | Preview
4. NIM. 2113340039 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (71kB) | Preview
5. NIM. 2113340039 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (69kB) | Preview
6. NIM. 2113340039 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (39kB) | Preview
7. NIM. 2113340039 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (38kB) | Preview
8. NIM. 2113340039 BAB I.pdf - Published Version
Download (313kB) | Preview
12. NIM. 2113340039 BAB V.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
13. NIM. 2113340039 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (118kB) | Preview
Abstract
Tortor Mangondas adalah suatu ekspresi dukacita yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan adat yang bermakna menghormati yang meninggal (serta roh/ tondi orang itu dan tondi yang duluan meninggal) dan merupakan sebagai komunikasi antara dunia nyata dan dunia lain (yang sudah meninggal) agar permohonan dari dunia ini dapat diberikan kepada nenek moyang dan tuah/ berkat dari mereka dapat diberikan kepada orang yang hidup terutama ahli warisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa makna yang terkandung di dalam Tortor Mangondas pada masyarakat Batak toba.
Landasan teoritis dalam penelitian ini menggunakan satu teori, yaitu teori makna dan pengertian tortor mangondas serta upacara adat kematian.
Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Samosir dan waktunya selama dua bulan, populasi dan sampel terdapat beberapa penari dan tokoh seniman serta tokoh adat. Penulis melakukan observasi lapangan, dengan mengambil video, dokumentasi, dan melakukan wawancara dengan narasumber, serta melengkapi data-data lewat penelitian di Desa Siopat Sosor Kabupaten Samosir
Hasil penelitian berdasarkan data-data yang telah terkumpul dapat diketahui bahwa Tortor Mangondas tak pernah nampak semata-mata sebagai sebuah bentuk tari dalam masyarakat mana pun. Tetapi gerak-geraknya masih bisa dijelaskan makna dari setiap gerak yang dilakukan. Tortor Mangondas tercipta karna seseorang yang telah mati saur matua tidak memiliki kesempatan diajak bicara oleh keluarga untuk menyampaikan kata-kata perpisahan dan segala ungkapan isi hati. Nilai sosial ketika seorang masyarakat Batak Toba Mate Saur Matua dimana pihak hasuhutan mengadakan Tortor Mangondas dengan tujuan untuk menghormati orang tua dan sekaligus menyampaikan doa permohonan kepada Mulajadi Nabolon.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 TARI 008 |
Keywords: | Makna; Tortor Mangondas; Upacara kematian; Saur Matua, |
Subjects: | M Music and Books on Music > ML Literature on music M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 26 Apr 2016 03:40 |
Last Modified: | 26 Apr 2016 03:40 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/4655 |