Dampak Perubahan Musik Ibadah Umum Terhadap Jemaat Di Gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Musik Ibadah Di Gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari Medan, untuk mengetahui apa faktor penyebab perubahan Musik di Gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari Medan, dan untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan musik terhadap jemaat di gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari Medan. Landasan teoritis dalam penelitian ini membahas tentang pengertian dampak, pengertian perubahan, pengertian musik, pengertian ibadah, pengertian jemaat, dan musik dalam ibadah gereja. Penelitian ini memiliki populasi jemaat dan pemusik yang ada di gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari dan sampel meliputi 1 orang pendeta, 1 orang bibelvrow, 1 orang sintua, 4 orang pemusik, 3 orang song leader dan 10 orang jemaat gereja. Teknik pengumpulan yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya, observasi, studi Pustaka, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwasanya pelaksanaan musik ibadah gereja HKBP Parsaoran Tegal Sari Medan dilaksanakan dalam sesi ibadah pagi dan sesi ibadah siang dengan tahapan sebagai berikut: Nyanyian bersama, Votum-Introitus-Doa pembukaan, Nyanyian bersama, Pembacaan Hukum Taurat, Nyanyian bersama, Pengakuan dosa, Nyanyian bersama, Pembacaan Firman (Epistel), Nyanyian bersama, Pengakuan Iman Rasuli, Warta Jemaat, Nyanyian bersama, Khotbah, Nyanyian bersama, Doa persembahan dan nyanyian persembahan, Doa penutup/Doa Bapa Kami, Doksologi, Berkat, sesi ibadah pagi diiringi oleh band dan pada sesi ibadah siang hanya diiringi oleh keyboard, khusus pada sesi ibadah siang pelaksanaan ibadah disajikan dalam bahasa batak toba. Faktor penyebab perubahan musik ibadah karena jemaat muda-mudi ingin menambahkan alat musik modern pada pelaksanaan ibadah di gereja agar jemaat lebih bersemangat dalam beribadah dan lebih mengikuti perkembangan musik seperti yang ada pada gereja-gereja lain. Dampak positif perubahan musik antara lain: jemaat menjadi lebih bersemangat dalam beribadah, bertambahnya jumlah jemaat dalam beribadah dan membangun kebersamaan melalui latihan musik bersama, dampak negatif perubahan musik yaitu sebagian besar jemaat yang berusia tua merasa musik modern yang ditampilkan tidak memberikan kenyamanan saat bernyanyi karena musik yang dihasilkan lebih keras dari pada suara jemaat, serta hilangnya ciri khas ibadah yang pada dasarnya musik ibadah HKBP hanya organ tunggal.