Eksperimen Pewarnaan Batik dengan Bahan Alami Buah Naga (Hylocereus Undatus)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya eksperimen pemanfaatan bahan alam buah naga sebagai pewarna alami pada batik yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Dari hasil karya eksperimen yang diperoleh maka peneliti melakukan pengumpulan data melalui lembar pengamatan yang dinilai oleh pengamat, yang dinilai ialah hasil karya eksperimen pewarnaan batik menggunakan bahan alami buah naga dan menggunakan penguncian warna tawas, kapur dan tunjung. Penilaian dilakukan oleh tiga orang responden diantaranya yaitu dua orang dosen seni rupa dan satu orang guru tesktil SMK S Karya Bunda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan mengikuti prosedur teknik tersebut maka peneliti menguraikan hasil karya eksperimen pewarnaan batik dengan bahan alami buah naga dan dengan penggunaan fiksator yang berbeda yaitu tawas, kapur dan tunjung. Hasil eksperimen karya batik tulis dengan menggunakan bahan alami buah naga didapatkan kesimpulan bahwa, hasil yang paling baik diantara ketiga pengunci warna tersebut adalah penggunaan fiksator tunjung, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh tim pengamat dan juga hasil dari penilaian peneliti sendiri, peneliti menilai penyerapan warna sangat baik, kejelasan warna sangat baik, kerataan warna cukup dan juga kenampakan motif pencantingan yang baik dibandingkan dengan penggunaan fiksator tawas dan kapur penyerapan warna dan kejelasan warna cukup dan kerataan warna tidak baik. Sehingga bahan fiksasi tunjung lebih cocok digunakan dalam eksperimen pewarnaan batik dengan bahan alami buah naga. Untuk fiksator tawas dan kapur memperoleh penilaian yang sama dengan penilaian indikator penyerapan kurang baik, kejelasan warna kurang baik dan kerataan warna tidak baik. Serta kenampakan motif yang kurang baik sehingga menyimpulkan fiksator tawas dan kapur kurang cocok untuk eksperimen pewarnaan alami buah naga.