ANALISIS GERAK DAN KARAKTER RITUAL TARI DAKDENG PADA MASYARAKAT MELAYU DESA BAGAN SERDANG KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian ini membahas tentang analisis gerak dan karakter ritual tari Dakdeng pada
masyarakat Melayu Desa Bagan Serdang Kabupaten Deli Serdang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pendeskripsian mengenai gerak dan karakter yang ada pada ritual tari Dakdeng di Desa Bagan Serdang Kabupaten Deli Serdang.
Teori yang digunakan adalah teori Analisis dari Komarudin, teori gerak dari Y. Sumandiyo Hadi, dan teori karakter dari G.W Allport. Penelitian dilakukan selama tiga bulan dimulai bulan Desember 2018 sampai Maret 2019 . Lokasi di Desa Bagan Serdang Kabupaten Deli Serdang. Sampel adalah Pawang, masyarakat etnis Melayu, keluarga keturunan, dan pemusik. Metode penelitian digunakan deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa di dalam proses pelaksanaan upacara tolak bala tari Dakdeng hadir ditengah-tengah pelaksanaan menjadi salah satu bagian penting yang harus dilaksanakan karena tari Dakdeng menjadi sarana masuknya roh-roh ghaib yang disebut Mambang yang merupakan roh nenek moyang keluarga keturunannya. Roh-roh Mambang yang merasuki tubuh keluarga maupun masyarakat akan menari selama proses upacara tolak bala. Terdapat perbedaan gerak dan karakter tari Dakdeng antara penari yang satu dengan yang lainnya. Dikarenakan setiap Mambang yang merasuki tubuh keluarga ataupun beberapa masyarakat yang menjadi penari karakternya berbeda-beda. Karakter yang berbeda dapat dilihat dari Mambang Buaya yang marah apabila merasa terusik, Mambang Kesatria mampu mengendalikan emosi apabila ada Mambang lain yang tidak sengaja mengganggu, Mambang Buta memiliki suasana hati yang sensitif, Mambang Pemimpin mempunyai sifat yang tegas, keras dan bertanggung jawab, Mambang Penangis yang penyendiri dan suka menangis, Mambang Macan pendiam dan tenang, Mambang Jelita riang gembira dan menjadi penyemangat Mambang yang lain untuk menari, Mambang Galak sangat pemarah jika melihat penonton merekam dengan kamera Handphone, Mambang Iba lembut dan penyendiri, Mambang Berdatang Sembah menutup aurat dan senang mendekat dengan roh Mambang yang lain, Mambang Pemalu tidak ingin menampakkan wajah didepan
umum dan menutupnya dengan selendang. Dilihat dari karakter Mambang yang berbedabeda maka gerakan yang dilakukan juga berbeda mengikuti keinginan setiap Mambang.