SINAGA, ANGGI PRATIWI (2019) TORTOR PARSIARABU PADA UPACARA HORJA BIUS DI DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR : KAJIAN SEMIOTIKA. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Medan.
1. NIM. 2143340007 COVER.pdf - Published Version
Download (50kB) | Preview
2. NIM. 2143340007 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (937kB) | Preview
3. NIM. 2143340007 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (37kB) | Preview
4. NIM. 2143340007 PREFACE.pdf - Published Version
Download (197kB) | Preview
5. NIM. 2143340007 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
6. NIM. 2143340007 TABLES.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
7. NIM. 2143340007 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (34kB) | Preview
8. NIM. 2143340007 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
9. NIM. 2143340007 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (409kB) | Preview
13. NIM. 2143340007 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (199kB) | Preview
14. NIM. 2143340007 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (95kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang semiotika yang terdapat dalam Tortor Parsiarabu di desa Tomok Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian ini untuk mengupas makna yang terdapat dalam Tortor Parsiarabu dan interpretasi makna yang dilihat. Untuk membahas tujuan penelitian di atas menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Landasan teoritis dalam penelitian ini menggunakan teori Semiotika mengenai tanda, penanda, dan petanda oleh Ferdinan De Saurrsure dan Teori bentuk mengenai gerak dan busana oleh Humardani. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Desa Tomok dan waktu penelitian nya selama dua bulan, populasi dan sampel adalah masyarakat dan anggota sanggar Parsaulian GPSB (Generasi Pecinta Seni Budaya). Penulis melakukan teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, observasi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan melengkapi data dengan mengambil foto dokumentasi. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan data yang telah terkumpul bahwa Tortor Parsiarabu memiliki 6 motif utama yaitu Siubeon, Marsomba, Mambukka Roha, Patoru Diri, Papunguhon, Mangandungi. Busana yang digunakan dalam tortor Parsiarabu ini yaitu Ulos Sibolang, Ulos Bittang Maratur, Ulos Suri-suri Ganjang. Adapun semiotika yang terdapat dalam tortor Parsiarabu dituangkan melalui tanda (sign) yang terdapat pada bentuk gerak yang terlihat pada penyajianya, penanda (signfer) yang dilihat dari ragam gerak utama yang ada pada tortor Parsiarabu, dan petanda (signfied) merupakan makna yang terdapat pada gerak tortor Parsiarabu, maka dapat diinterpretasikan bahwa makna dari keseluruhan tarian ini yaitu menghormat kepada Tuhan, menghormati yang berkedudukan tinggi atau pemerintah, menghormati sesama manusia, tetap rendah hati dan tidak sombong, menghargai orang lain, menyatukan hati sesama masyarakat agar tidak ada iri hati dan dendam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2020 TARI 007 |
Keywords: | Semiotika, Tanda, Penanda, Petanda, Tortor Parsiarabu |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure > GV1580 Dancing P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P99 Semiotics. Signs and symbols |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mrs Elsya Fitri Utami |
Date Deposited: | 03 Feb 2020 09:40 |
Last Modified: | 18 Mar 2020 08:40 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/37558 |