PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP KELAS VII

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) validitas perangkat
pembelajaran berdasarkan model PBL yang dikembangkan terhadap peningkatan
kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar peserta didik.2)
kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan model PBL yang dikembangkan
terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar
peserta didik.3) efektivitas perangkat pembelajaran berdasarkan model PBL yang
dikembangkan terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematik dan
kemandirian belajar peserta didik.4) peningkatan kemampuan komunikasi
matematik peserta didik dengan menggunakan perangkat pembelajaran
berdasarkan model PBL yang telah dikembangkan.5) kemandirian belajar peserta
didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan model PBL yang
telah dikembangkan.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
dikembangkan dengan model 4-D, yaitu pendefinisian (define), perancangan
(design), pengembangan (develop), penyebaran (dissiminate). pengembagan
Perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran yang di kembangkan dalam
penelitian ini meliputi RPP, Buku Siswa, LKPD, Tes kemampuan komunikasi
matematis dan angket kemandirian belajar peserta didik. Uji coba dilakukan pada
peserta didik kelas VII-b dan VII-a sebanyak 26 orang di SMP IT Jabal Noor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Validitas perangkat pembelajaran
menurut tim ahli adalah valid; 2) perangkat pembelajaran memenuhi kriteria
praktis, yaitu perangkat pembelajaran terlaksana dengan sangat baik, dan peserta
didik memberikan respon positif terhadap perangkat pembelajaran; 3) Perangkat
pembelajaran memenuhi kriteria efektif yaitu ketercapaian klasikal mencapai
96,15%, Aktivitas siswa berada pada interval toleransi waktu ideal yg ditetapkan,
dan respon yang diberikan siswa merupakan respon positif; 4) peningkatan
kemampuan komunikasi matematis siswa, dimana rata rata peningkatan
kemampuan komunikasi siswa dari uji coba I dan uji coba II adalah pada uji coba
I adalah 0,48 poin dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
23%; 5) Peningkatan Kemandirian belajar peserta didik diperoleh dari
peningkatan rata-rata indicator kemandirian belajar pada uji coba 1 , pada uji coba
2. Peningkatan tertinggi terdapat pada indicator kesadaran berfikir peserta didik
yaitu sebesar 91,3 %, hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dapat
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan matematika