STUDI KOMPARATIF TERHADAP UNSUR MUSIKAL SAMAN GAYO DI BLANGKEJEREN DAN SAMAN ACEH DI BANDA ACEH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Studi komparatif terhadap unsur musikal Saman Gayo di Blangkejeren dan Saman Aceh di Banda Aceh.
Dalam penelitian ini didukung oleh teori-teori yang bertujuan agar hasil dari suatu studi kepustakaan yang saling berhubungan (relevan) terhadap pokok permasalahan yang hendak diteliti. Adapun teori yang digunakan yaitu, unsur musik, bentuk musik, penyajian musik, fungsi musik, pengertian musik, pengertian sejarah/asal-usul.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-komparatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilkaukan di Sanggar Seulaweuet di Banda Aceh dan di Sanggar Pemda Gayo Lues di Blangkejeren, dengan waktu penelitian pada bulan Januari 2018- Maret 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sanggar tari Saman Aceh dan Saman Gayo yang berada di Banda Aceh dan Blangkejeren. Totalnya adalah 20 sanggar tari, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah para penari dan pemusik Tari Saman Aceh di Sanggar Seulaweuet dan penari Tari Saman Gayo di Sanggar Pemda Gayo Lues. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Seluruh data yang didapatkan melalui metode tersebut dikumpulkan dan dianalisis disusun secara sistematis.
Hasil penelitian yang didapatkan pada perbandingan bentuk musik tari Saman Gayo dan Saman Aceh tari terlihat pada tangga nada dasar yang digunakan, dimana tangga nada pada musik tari Saman Gayo menggunakan tangga nada dasar Bes Mayor, sedangkan tangga nada dasar musik tari Saman Aceh D Mayor, selanjutnya struktur kedua musik tari Saman ini sama-sama memilki bagian introduce, bagian A, bagian B, dan bagian coda, yang keduanya didominasi dengan birama 4/4. Pada perbandingan penyajian tampak terlihat di para penarinya yaitu tari Saman Gayo dibawakan oleh kaum laki-laki dan tari Saman Aceh dibawakan kaum perempuan, sedangkan tata panggung keduanya sama-sama sederhana, dan susunan formasi para penarinya juga sama-sama bersyaf (memanjang kesamping, dengan posisi penari duduk). Kemudian pada bagian fungsi kedua tarian ini memiliki fungsi yang sama diantaranya : fungsi kesinambungan budaya, fungsi hiburan, fungsi pengungkapan emosional, fungsi penghayatan estetis, dan fungsi yang berkaitan dengan norma sosial.