PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP NEGERI 1 BERINGIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERKONTEKS BUDAYA JAWA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Validitas perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; 2) Kepraktisan Perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; 3) Efektivitas perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; 4) Peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa SMPN 1 Beringin dengan menggunakan perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; 5) Peningkatan Self-Efficacy siswa dengan menggunakan perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; dan 6) Kesalahan jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan komunikasi matematik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yakni tahap pertama pengembangan perangkat PBM-BBJ dengan menggunakan model pengembangan 4-D, dan tahap kedua mengujicobakan perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan di kelas VIII/2 dan VIII/1 SMPN 1 Beringin. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: 1) Perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas silabus = 4,60, RPP = 4,50, buku pegangan guru = 4,60, buku siswa = 4,60, LAS = 4,60; 2) Perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan praktis, ditinjau dari: a) penilaian ahli/praktisi perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut dinyatakan dapat diterapkan; b) hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran telah memenuhi kategori sangat tinggi dan lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran telah dapat dikatakan baik; 3) Perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan efektif, ditinjau dari: a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal; b) ketercapaian tujuan pembelajaran; c) waktu pembelajaran sama dengan pembelajaran biasa; d) respon siswa terhadap komponen-komponen perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran positif; 4) Peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menggunakan perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; 5) Peningkatan Self-Efficacy siswa dengan menggunakan perangkat PBM-BBJ yang dikembangkan; dan kesalahan jawaban siswa pada uji coba II lebih baik dari uji coba I.