PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mendeskripsikan: 1) validitas perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistic mathematics education yang dikembangkan; 2) kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistic mathematics education yang dikembangkan; 3) efektivitas perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistic mathematics education yang dikembangkan; 4) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistic mathematics education yang dikembangkan; 5) peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan realistic mathematics education yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah model pengembangan Dick and Carey. Sebelum dilakukan uji coba lapangan terlebih dahulu perangkat pembelajaran divalidkan oleh tiga orang ahli dan dua orang praktisi. Dari hasil validasi diperoleh bahwa: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas buku siswa = 4,33, buku guru = 4,28, rencana pelaksanaan pembelajaran = 4,42, dan lembar aktivitas siswa = 4,44. Perangkat pembelajaran yang sudah valid diujicobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Medan. Uji coba I di kelas VII Herodotus dan uji coba II di kelas VII Phytagoras. (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif, dilihat dari ketuntasan belajar klasikal terpenuhi yaitu ≥ 85% siswa tuntas, aktivitas siswa dalam batas toleransi yang ditetapkan dan respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori baik; (3) rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari uji coba I ke uji coba II adalah 0,17 poin yaitu dari 3,03 pada uji coba I menjadi 3,20 pada uji coba II, dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 11%; dan (4) rata-rata peningkatan kemandirian belajar siswa dari uji coba I ke uji coba II adalah 1,23 poin. Berdasarkan kategori kemandirian belajar siwa, peningkatan terjadi pada kategori sangat tinggi dan dan tinggi.