ANALISIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI SMAN SE-KABUPATEN DELI SERDANG

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis proses penyusunan RPP biologi yang disusun oleh guru-guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang; (2) menganalisis komponen-komponen RPP biologi yang disusun oleh guru-guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang; (3) menganalisis kategori RPP biologi yang disusun oleh guru-guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang; (4) menganalisis teknologi dan sarana pendukung RPP biologi yang disusun oleh guru-guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan 2 (dua) instrumen yang meliputi angket dan dokumen RPP. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang sebanyak: 71 orang. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran biologi kelas X, XI, XII di SMA Negeri Kabupaten Deliserdang sebanyak 46 orang. Sumber data adalah dokumen RPP sebanyak 46 dokumen RPP biologi terdiri dari 16 RPP kelas X, 15 RPP kelas XI, 15 RPP kelas XII yang tercantum dalam lampiran/dokumen II KTSP di SMA Negeri Kabupaten Deliserdang.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses penyusunan RPP guru-guru biologi SMAN Sekabupaten Deliserdang, 31,25% guru-guru biologi menyusun sendiri RPPnya, 6,25% RPP disusun secara kelompok satu sekolah, 12,5% RPP disusun secara kelompok beberapa sekolah, 50% RPP disusun secara MGMP. Selanjutnya hasil penelitian terhadap 46 dokumen RPP biologi kelas X, XI dan XII memperlihatkan 73,6% kategori baik dan 26,4% kategori sangat baik. Ketersediaan teknologi pendukung pembelajaran biologi memperlihatkan 81,25% sekolah telah memiliki laboratorium, 100% sekolah telah memiliki komputer, 31,5% sekolah telah memiliki OHP, 68,75% sekolah telah memiliki televisi, 81,25% sekolah telah memiliki VCD, 87,5% sekolah telah memiliki in-focus, 62,5% sekolah telah memiliki animasi biologi, 62,5% sekolah telah memiliki internet sekolah. Teknologi dan sarana pendukung pembelajaran biologi memperlihatkan 87,5% sekolah memiliki Halaman yang luas, 43,75% sekolah telah memiliki kebun percontohan, 18,75% sekolah telah memiliki kolam, 93,5% sekolah telah memiliki taman, 93,5% sekolah telah memiliki daya listrik PLN, 68,75% sekolah telah memiliki air PAM.