PENGUASAAN TEORI MUSIK DENGAN PRESTASI BELAJAR BERMAIN ANSAMBEL MUSIK PADA ANAK DIDIK DI LEMBAGA VIVO MUSIK MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran teori musik dan ansambel string pada anak-anak didik di Lembaga Vivo Musik Medan, untuk mengetahui bagaimana hubungan penguasaan Teori Musik dengan prestasi belajar bermain ansambel musik di Lembaga Vivo Musik Medan, dan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan serta hambatan dalam pembelajaran teori usik dan ansambel musik di Lembaga Vivo Musik Medan.Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran, pengertian teori musik, pengertian ansambel musik, pengertian prestasi belajar, pengertian hubungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah satu orang pengajar, dan 4 anak murid yang mengambil kelas teori musik dan ansambel musik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh pertanyaan penulis. Proses pembelajaran dilakukan mulai dari 30,45, sampai 60 menit. Vivo Musik Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan musik yang berada di kota Medan, bertempat di Jalan S. Parman No. 47-49. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan Ibu Nellie Ali selaku pengajar Teori Musik dan sekaligus pengajar Ansambel Musik memaparkan murid yang mengambil kelas teori musik sebanyak 242 orang. Murid yang mengambil kelas ansambel sebanyak 89 orang. hambatan yang dihadapi pengajar pada saat pembelajaran, seperti: Adanya perbedaan tingkat kemampuan antar murid dalam memahami materi yang diberikan, sehingga proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik. Proses pembelajaran tidak dapat dilanjutkan jika salah satu murid yang mengikuti ansambel belum dapat memainkan materi yang diberikan dengan baik. Pada saat proses pembelajaran ada beberapa murid yang asik mengobrol dan kurang fokus. Sebagian murid belum tepat dalam menempatkan penjarian, sehingga intonasi yang dihasillkan kurang jelas dan pengajar harus memperbaiki posisi jari murid secara profesional. Terkadang pada saat kelas ansambel ada mrid-murid yang tidak hadir, sehingga pembelajaran sulit untuk berkembang cepat. Beberapa murid kurang semangat