PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DI SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran
terhadap: (1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi; (2) Keterampilan proses sains;
dan (3) Sikap ilmiah siswa pada materi sistem pernapasan manusia di SMA
Negeri 1 Labuhan Deli. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen
dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak dengan
teknik total sampling. Kelas XI-IA3 dibelajarkan dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing, XI-IA2 dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri bebas
termodifikasi dan XI-IA1 dibelajarkan dengan pembelajaran langsung. Instrumen
penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan
proses sains dalam bentuk essay serta angket sikap ilmiah. Teknik analisis data
menggunakan Analisis Kovariat pada taraf signifikan ά = 0,05 dengan bantuan
SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan model pembelajaran
terhadap: (1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi, siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing 78 ± 7,95 ( ̅
± SD) berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model
inkuiri bebas termodifikasi 71,67 ± 7,52 ( ̅ ± SD) (P = 0,002), dan berbeda secara
signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran langung 73,07 ±
7,11 ( ̅ ± SD) (P = 0,013). (2) Keterampilan proses sains. Pada keterampilan
proses sains siswa yang diajarkan model inkuiri terbimbing 70,93 ± 4,10 ( ̅ ± SD)
berbeda secara signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model inkuiri
bebas termodifikasi 67,57 ± 6,14 ( ̅ ± SD) (P = 0,029), dan berbeda secara
signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran langung 66,5 ±
4,53 ( ̅ ± SD) (P = 0,003); dan (3) Sikap ilmiah. Pada sikap ilmiah siswa yang
diajarkan dengan model inkuiri terbimbing 116,83 ± 5,99 ( ̅ ± SD) berbeda secara
signifikan dengan kelas yang dibelajarkan dengan model inkuiri bebas
termodifikasi 111,47 ± 7,06 ( ̅ ± SD) (P = 0,016), dan berbeda secara signifikan
dengan kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran langsung 112,07 ± 8,82 ( ̅ ±
SD) (P = 0,038). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada
guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing ataupun
inkuiri bebas termodifikasi pada materi sistem pernapasan manusia dalam upaya
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains dan
sikap ilmiah siswa.