PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF-EFFICACY MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis budaya batak toba dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung, (2) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan self-efficacy yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis budaya batak toba dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung, (3) Menganalisis kesalahan jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen, sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 dan VIII-2 di SMP Negeri 1 Jorlang Hataran berjumlah 48 siswa. Instrumen yang dingunakan terdiri dari tes kemampuan pemecahan masalah yang berbentuk uraian, dan angket self-efficacy matematika . Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validasi serta memiliki koefisien realibilitas untuk kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini menggunakan pengujian Anacova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis budaya batak toba dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Nilai n-gain hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 1 yaitu 0,5706 dan 0,4477. (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan self-efficacy matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis budaya batak toba dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung. Nilai n-gain hasil tes self-efficacy siswa pada kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 1 yaitu 0,4813 dan 0,3082 .(3) Pola jawaban siswa pada kelas pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada pembelajaran langsung