PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 107400 BANDAR KHALIPAH T.A 2017/2018

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran make a match dan jigsaw kelas V SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 107400 Bandar Khalipah pada semester genap T.A 2017/2018. Populasi merupakan seluruh siswa kelas V SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2017/2018 yang berjumlah 58 orang. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas V A 32 siswa dan V B 26 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Pre Test dan Post Test. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran make a match dan jigsaw pada mata pelajaran bahasa indonesia . Hasil belajar menggunakan model make a match pada kelas eksperimen I diperoleh dari data pretest dengan nilai rata-rata ( X = 50,78) dengan standar deviasi 15,49 dan nilai posttest
dengan nilai rata-rata ( X 2 = 84,84) dengan standar deviasi 7,23. Sedangkan hasil belajar menggunakan model jigsaw pada kelas eksperimen II diperoleh dari data pretest dengan nilai rata-rata ( X = 56,34) dengan standar deviasi 10,98 dan nilai posttest dengan nilai rata-rata ( X 1 = 74,42) dengan standar deviasi 7,39. Dengan demikian pemberian strategi pembelajaran
kooperatif tipe make a match lebih meningkat dibandingkan dengan tipe jigsaw. Hasil uji normalitas menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan tipe jigsaw berdistribusi normal. Untuk kelas eksperimen I Lo (0,148) < Ltabel (0,153) dan untuk kelas eksperimen II Lo (0,158) < Ltabel (0,161). Hasil uji homogenitas menunjukkan Fhitung < Ftabel = 1,044< 1,86 disimpulkan
bahwa varians sampel adalah homogen. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima dengan perolehan thitung > ttabel = 5,812> 2,003. Hal ini berarti terdapat perbedaan
menggunakan model pembelajaran make a match dan jigsaw pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V SD Negeri 107400 Bandar Khalipah. Maka disimpulkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ditolak dan diterima, sehingga hasil belajar siswa yang menggunakan tipe make a match lebih tinggi dibandingkan dengan tipe jigsaw. Dengan demikian disarankan kepada guru-guru atau
tenaga pengajar di sekolah SD Negeri 107400 Bandar Khalipah dapat menerapkan strategi pembelajaran terutama pada model pembelajaran make a match sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia kelas V.