TURNIP, MEGAWATI SESILIA (2018) INKULTURASI MUSIK GONDANG SABANGUNAN PADA LAGU ORDINARIUM DALAM PERAYAAN MISA PESTA PELINDUNG GEREJA KATOLIK SANTO PETRUS DAN PAULUS PARONGIL DI KABUPATEN DAIRI. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 2133340019 COVER.pdf - Published Version
Download (120kB) | Preview
2. NIM. 2133340019 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (324kB) | Preview
3. NIM. 2133340019 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
4. NIM. 2133340019 PREFACE.pdf - Published Version
Download (207kB) | Preview
5. NIM. 2133340019 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (285kB) | Preview
6. NIM. 2133340019 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (199kB) | Preview
7. NIM. 2133340019 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (461kB) | Preview
11. NIM. 2133340019 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
12. NIM. 2133340019 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (227kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Inkulturasi Musik Gondang Sabangunan pada lagu Ordinarium, bentuk penyajian Ansambel Gondang Sabangunan pada lagu ordinarium,dan tanggapan umat gereja dengan Inkulturasi Musik Gondang Sabangunan dalam Perayaan Misa Pesta Pelindung Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Parongil Di Kabupaten Dairi. Penelitian ini berdasarkan
landasan teoritis yang menjelaskan teori keberadaan, teori bentuk penyajian, pengertian inkulturasi, pengertian Ordinarium, pengertian gondang sabangunan,
pengertian perayaan misa pesta pelindung gereja.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pastor, pargonsi atau pemain musik yang memainkan gondang sabangunan serta umat yang berdomisili di Gereja Paroki Santo Petrus Dan Paulus Parongil. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi atau pengamatan, wawancara, audiovisual dan studi kepustakaan. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai dengan Februari 2018. Hasil peneltian ini menunjukan bahwa lagu Ordinarium merupakan lagu sakral
yang awalnya hanya dapat dinyanyikan oleh kelompok penyanyi tertentu dan alat musik yang digunakan untuk mengiringi lagu itu hanyalah sebuah organ pipa, tetapi setelah terjadi pembaharuan pada Konsili Vatikan II salah satu hasilnya ialah gereja mulai terbuka terhadap budaya-budaya lokal. Hubungan antara agama dan kebudayaan lokal pun mulai terjadi, gereja merasakan bahwa hubungan ini
dapat menjadi cerminan dan proses terbentuknya interaksi budaya lokal manusia sehingga terciptalah keselarasan, dan ini dipandang menjadi awal dari tahap proses masuknya budaya kedalam agama yang disebut dengan Inkultuasi. Daerah Batak Toba merupakan salah satu daerah yang menerapkan Inkulturasi tersebut, yang memakai alat musik tradisional yakni gondang sabangunan, dan dari hasil
wawancara umat gereja senang akan penggunaan gondang sabangunan tesebut dan umat lebih merasa perayaan misa itu lebih bermakna karena dampak dari alat musik tradisional yang digunakan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2018 MSK 026 |
Keywords: | Inkulturasi; Bentuk Penyajian; Gondang Sabangunan; Ordinarium; Keberadaan |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education M Music and Books on Music > M Music > M5 Instrumental music M Music and Books on Music > ML Literature on music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Musik |
Depositing User: | Mr Fifri Juanda Harahap |
Date Deposited: | 04 Jun 2018 11:59 |
Last Modified: | 18 Feb 2019 05:00 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/30584 |