PENARI PENCENG PADA MASYARAKAT KARO DI DESA KECAMATAN KUTALIMBARU KAJIAN GENDER

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat Karo, terhadap penari penceng yang sangat termaginal dari sisi gender,dilihat dari gerak,busana penari penceng saat acara-acara hiburan. Kajian ini menggunakan teori gender menurut Kamanto Sunarto yang berkaitan masalah-masalah gender dengan ketidak adilan gender,termarjin alisasi, sikap negatif masyarakat, penomorduaan. teori pendukung oleh coolay mengenai persepsi pandangan orang lain terhadapnya, persepsi penilaian orang lain terhadap penampilannya, perasaan terhadap yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya.Guna melihat gerak,busana yang digunakan oleh penari penceng cendrung erotis, sensual didukung oleh teori sensual menurut Desmon Morris Penelitian dilakukan selama 5 bulan, Agustus sampai Desember.Lokasi penelitian di Desa Kecamatan Kutalim baru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Populasi penelitian, penari penceng, penonton,masyarakat setempat,sampel adalah empat penari penceng, sepuluh penonton, satu tetua adat.Analisis penelitian adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data, observasi, studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian diketahui bahwa:Prilaku penari penceng dilihat dari gerak, busana cendrung sensual dan sexsualitas, akibat pembiaran dari pihak panitia acara, sehingga pada saat menari pemuda-pemuda melakukan gerakkan yang tidak senonoh terhadap penari penceng,sehingga memarjinalkan penari penceng. Akibat kekurangan ekonomi menjadi suatu keterpaksaan terhadap penari penceng, sehingga mau untuk diperlakukan tidak senonoh oleh pemuda pada saat menari persepsi masyarakat terhadap penari penceng cendrung negative,karena prilaku-prilaku penari penceng diatas panggung,