UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA SMA N 2 LUBUK PAKAM (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas.Pelaksanaan Tindakan dilakukan sebanyak 3 siklus dimana setiap siklus terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan dan (4) Relleksi. Penelitian dilakukan selama dua bulan.Tujuan Penelitian untuk : (I) meningkatkan keaktifan siswa datam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAID, (2) memperbaiki dan meningkatkan kemampuan keterampilan bahasa Inggeris dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAID, (3) melihat manfaat dan kesan pars siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAB.Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana pars siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-ketompok keeil yang terdiri dari 4 s/d 6 orang yang memliki kemampuan yang berbeda. Pembelajaran kooperatif lebih efektif dalam meningkatkan motivasi dan penampilan (psikomotor) siswa. Mereka saling berbagi untuk tnemahami pelajaran. Hal ini juga terbukti bahwa siswa yang belajar dengan ternan sebaya mendapatkan prestasi yang lebih tinggi.Subjek Penelitian diambil secara purposive sampling, yang terdiri dari 34 orangsiswa kelas XII IPA 1, 13 orang dan 21 orang perempuan. Teknikpengumpulan data penelitian kualitatif ini menggunakan instrument : (1) Lembar pengamat, (2) angket dan (3) triangulasi. Sedangkan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan : (1) reduksi data, (2) sajian deskriptit (3) verifikasi dan data diperhuat dengan mengkelompokkan data berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 64 sesuai dengan sistem penilaian yang berlaku clalarn KTSP SMAN 2 Lubuk Pakam.Hasil Penelitian mertunjuldcan bahwa penggunaan model pernbelajaran kooperatif dengan menggunakan metode yang bervariasi dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan ketrampilan berbicara bahasa Inggeris. Hal ini dapat dilihat dari siklus ke siklus ada kenaikan yang signifikan, siklus pertama 44,12 %, siklus kedua 58,82% dan siklus ketiga 82,35 %.Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi pare guru bahasa Inggeris untuk mengembangkan dan memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Mengingat bahasa Inggeris termasuk salah sate mata pelajaran yang diuji pada Ujian Nasional dan juga sangat bermanfaat bagi masa depan siswa yang ingin melanjut keperguruan tinggi.