PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik, (2) apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang diberi pembelajaran pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik,(3) bagaimana proses jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematik yang diberi pembelajaran pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Telkom Medan,kemudian secara acak dipilih dua kelas dari tujuh kelas. Kelas eksperimen 1 mendapat pembelajaran berbasis masalah dan kelas eksperimen 2 mendapat pembelajaran matematika realistik. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) tes kemampuan komunikasi matematik,(2) tes kemampuan pemecahan masalah matematik. Analisis data yang digunakan adalah analisis kovarian (ANACOVA) dan N-Gain. Dari data hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa diperolehpersamaan regresi untuk kelas eksperimen 1 yaitu Yk1=32,622+0,303X dan persamaan regresi untuk kelas eksperimen 2 yaitu Yk2=26,477+0,335X. Dari data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik siswa diperoleh persamaan regresi untuk kelas eksperimen 1, yaitu Yp1=35,745+0,424X dan persamaan regresi untuk kelas eksperimen 2, yaitu Yp2=30,650+0,409X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mendapat pembelajaran matematika realistik,(2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mendapat pembelajaran matematika realistik, (3) proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen 1 lebih baik daripada kelas eksperimen 2, (4)proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen 1 lebih baik daripada kelas eksperimen 2.