PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SEPAK KURA BERJALAN LURUS KE DEPAN DAN LATIHAN SEPAK KURA BERJALAN ZIG-ZAG UNTUK MENINGKATKAN HASIL KEMAMPUAN SEPAK KURA ATLET PUTRA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2017

Kemampuan tehnik dalam permainan sepak takraw sangat perlu. Salah
satu adalah sepak kura adalah tehnik yang paling sering di gunakan untuk
pertahanan dan penguasaan dalam permainan sepak takraw. Untuk melakukan
sepak kura yang baik di butuhkan tehnik yang terlatih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan manakah yang lebih
besar pengaruhnya antara latihan sepak kura berjalan lurus ke depan dan latihan
berjalan zig-zag terhadap hasil kemampuan sepak kura pada atlet sepak takraw
putra Universitas Negeri Medan tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu
berjalan lurus ke depan dan latihan berjalan zig-zag.
Populasi adalah seluruh atlit Putra Klub Sepak Takraw Universitas Sepak
Takraw Klub yang berjumlah 12 orang. Jumlah sampel 10 orang diperoleh dengan
teknik purpposive sampling. selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan
teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan berjalan lurus ke depan dan
latihan berjalan zig-zag. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test
dan pengukuran adalah tes kemampuan sepak kura 1 menit dari kiri dan kanan
untuk mengetahui hasil sepak kura penelitian dilaksanakan selama 18 x pertemuan
dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masingmasing
variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan uji – t berpasangan
dan uji – t tidak berpasangan.
Analisis hipotesis I dari data pre-test dan data post- test hasil kemampuan
sepak kura kelompok latihan berjalan lurus ke depan diperoleh t hitung sebesar
11,43 serta t tabel 2,78 dengan  = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan kesimpulan, latihan Sepak kura berjalan lurus ke depan secara
signifikan berpengaruh terhadap hasil keterampilan sepak kura pada atlet putra
Sepak Takraw Universitas Negeri Medan Tahun 2017.
Analisis hipotesis II dari data pre-test dan data post- test kelompok latihan
berjalan zig-zag diperoleh t hitung sebesar 12,69 serta t tabel sebesar 2,78 dengan =
0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dengan Ha diterima. Jadi, latihan sepak kura
berjalan zig-zag secara signifikan berpengaruh terhadap hasil keterampilan sepak
kura pada atlet Putra Sepak Takraw Universitas Negeri Medan Tahun 2017.
Analisis hipotesis ketiga dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh
t hitung sebesar 0,18 serta t tabel 2,31 dengan  = 0,05 (t hitung < t tabel ) berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan sepak kura berjalan lurus ke depan tidak
lebih besar pengaruhnya daripada latihan sepak kura berjalan zig-zag terhadap
hasil kemampuan sepak kura pada atlet Putra Sepak Takraw Universitas Negeri
Medan Tahun 2017.