PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP HANG TUAH 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan antara basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran interaktif dan basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional, 2) perbedaan antara basil belajar matematika siswa dengan kecemasan rendah dengan basil belajar siswa dengan kecemasan tinggi, dan 3) interaksi antara strategi pembelajaran dengan kecemasan dalam memberikan pengaruh terhadap basil belajar matematika siswa.Penelitian ini dilaksanakan di sekolah mcncnggah pertama (SMP) Hang Tuah 2 Medan pada semester I Tabun pelajaran 2007/2008. Populasinya adalah kelas VIII sebanyak 155 orang, sampelnya adalah kelas VIII A sebanyak 40 orang dan kelas VIII B sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes basil belajar dan angket kecemasan, tes basil belajar berbentuk objektif tes dengan jumlah soal sebanyak 35 soal dan jumlah obsen menggunakan 4 piblan, sedangkan tes kecemasan menggunakan angket yang dibuat oleh peneliti dibintti oleh seorang psikolog. Teknik analisis data adalah ANAVA 2x2. Metode penelitian adalah eksprimen dengan rancangan factorial. Variabel bebas ini adalah strategi pembelajaran dan kecemasan, dan variabel terikat adalah basil belajar matematika.Temuan penelitian ini menuajukkan: 1) basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi interaktif lebih tinggi dari pada basil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi konvensional (F hitung = 4,242 > F tabel 3,96), 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar matematika siswa yang mempunyai kecemasan rendah dengan siswa yang memmpunyai kecemasan tinggi (F hitung = 56,48 > F tabel =3,96), dan 3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kecemasan dalam mempengaruhi basil belajar maternatika siswa ( F Wong = 8,9374 > F table = 3,96)Dan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran interaktif lebih baik diajarkan kepada siswa yang mempunyai tingkat kecemasan rendah dan strategi pembelajaran konvensional baik digunakan kepada siswa yang mempunyai tinggkat kecemasan tinggi, dan terdapat interaksi antara strategi interaktif dan strategi konvensional dan kecemasan belajar. Siswa yang mempunyai kecemasan tinggi dan kecemasan rendah disarankan untuk menggunakan strategi interaktif dan guru dihaxaflcan untuk dapat menghilangkan sedikit demi sedikit perasaan cemas pada siswa dalam setiap pembelajaran matematika dengan strategi interati f