MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENGAJARAN DI SMK YAYASAN PENDIDIKAN SINAR HUSNI HELVETIA

Penelitian ini bertujuan mendeskrifsikan manajemen peningkatan mutu pengajaran di SMK Yayasan Pendidikan sinar Husni Helvetia berikut kendala yang dihadapinya. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode pengumptdan dan analisa data yang mengacu pada kaedah-kaedah penelitian kualitatif yang di kembangkan oleh Lincoln & Guba (1985,1994), dan Hubermen & Mies (1984,1994). Prosedur pemilihan narasumber ditentukan berdasarkan pertimbangan keterlibatannya dalam manajemen peningkatan mutu pengajaran di SMK Yayasan Pendidikan sinar Husni Helvetia. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan. teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini mengungkapkan temuan yaitu : 1) Perencanaan peningkatan mutt pengajaran merupakan bagian dari manajemen peningkatan mutu di SMK Yayasan Pendidikan Sinar Husni Helvetia Medan yang dilaksanakan melalui proses pembuatan rencana tahunan, rencana semester, rencana pokok bahasan, dart rencana pelajaran, baik oleh pimpinan bersama dengan staf maupun tugas guru-guru yang dibagi oleh kepala SMK. Hal itu dilaksanakan untuk memenuhi harapan orang tua dalam mewujudkan pembelajaran siswa yang berkualitas, 2) Pengorganisasian sumberdaya dalam peningkatan mutu pengajaran merupakan tindakan menempaikan guru dan pegawai sesuai keahliannya, dan memanfaatkan uang, slat dan fasilitas sesuai kegunaannya untuk mendukung pencapaian kualitas pengajaran dan lulusan yang unggul, 3) Penggerakan petsonil (guru dan pegawai) dalam me ningkatkan mutu pengajaran di SMK Yayasan Pendidikan Sinar Husni Helvetia Medan dilaksanakan melalua pemberian insentif di liar gaji pokoldtunjangan fungsional guru, memberikan hukuman kepada pelanggaran disiplin dan aturan, serta menampilkan keteladanan yang baik sesuai kedudukan dalam struktur SMK dan tugas mengajar untuk mencapai efektivitas pengajaran dan standar mutu lulusan, 4) Pengawasan dalam peningkatan mutu pengajaran dilakukan melalui pengawasan pemanfaatan dana dan fasilitas, serta pengawasan proses pengajaran melalui supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawasan proses pengajaran dan administrasi dilakukan oleh kepala SMK clan pengawasan pengajaran secara leas oleh pengawasan untuk memberikanbantuan profesional, dan 5) Hambatan dalam pelaksanaan manjetnen peningkatan mum pengajaran meliputi : kualitas SDM yang kurang mendukung, disiplin masih kurang, dan pembiayaan yang belum memuaskan. Sementara upaya mengatasi hambatan dilakukan dengan jalan melibatkan semua komponen (guru, pegawai dan majelis SMK) melalui musyawarah.