PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN GENIUS LEARNIG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA SABILINA

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan menulis kembali dongeng, dan (2) pengaruh motivasi terhadap kemampuan menulis kembali dongeng, (3) interaksi model pembelajaran dan motivasi terhadap kemampuan menulis kembali dongeng.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian sebanyak 474 yang terdiri dari 12 kelas VII SMP Swasta Sabilina sedangkan sampel berjumlah 80 siswa yang diambil dari dua kelas ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran genius learning (kelas eksperimen), dan kelas yang dibelajarkan dengan model kontekstual (kelas kontrol). Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan menulis kembali dongeng dalam bentuk soal dan tes motivasi sebanyak 30 soal dalam bentuk angket yang telah diuji validitas, reliabilitas. Untuk menyajikan dan mendeskripsikan data digunakan statistik deskriptif, sementara untuk menguji hipotesis digunakan statistik infrensial. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis varian dua jalur (Anava) yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan normalitas Lillifors dan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Barlet. Hasil penelitian menunjukkan : (1) terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran terhadap kemampuan menulis kembali dongeng ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 4,10 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05 (2) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kemampuan menulis kembali dongeng ditunjukkan Fhitung > Ftabel yaitu 7,23 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05 (3) terdapat interaksi yang signifikan model pembelajaran dan motivasi terhadap kemampuan menulis kembali dongeng ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 4,44 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil penelitian data disimpulkan penggunakan model pembelajaran genius learning lebih tepat digunakan untuk siswa yang memiliki motivasi tinggi dan model pembelajaran kontekstual lebih tepat digunakan untuk siswa yang memiliki motivasi rendah.