PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASISS MASALAH TERAHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP POSITIF MATEMATIKA SISWA SMP BUDI MURNI 3 MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah: (1) Pengaruh kemampuan pemecahan masalah siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik dari pada yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran biasa, (2) Pengaruh sikap positif matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih baik dari pada yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran biasa, (3) Adanya interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematis siswa, (4) Proses penyelesaian jawaban siswa yang mendapat pembelajaran dengan pembelajaran PBM dan pembelajaran biasa. Penelitian ini merupakan penelit Quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Budi Murni 3 Medan. Kemudian secara acak dipilih dua kelas. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran PBM dan kelas kontrol dengan pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan terdiri dari: tes kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematis. Instrumen tersebut dinyatakan telah menuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,61 dan 0,81 berturut-turut untuk kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematis. Analisis data dilakukan dengan uji statistik uji anava 2 jalur. Sebelum digunakan uji ANAVA dua jalur terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dalam penelitian dan normalitas dalam penelitian ini dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh hasil penelitian yaitu: (1) Kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pada yang pembelajarannya menggunakan Pembelajaran biasa. Jadi ada pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematik siswa, (2) tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah) siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematis siswa. Secara Deskriptif juga dikaji jawaban dari rumusan masalah yaitu: proses penyelesaian jawaban siswa yang pembelajarannya dengan pembelajaran PBM lebih rapi dan lengkap berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah dan sikap positif matematis siswa dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran biasa. Temuan penelitian ini merekomendasikan PBM dijadikan salah satu pembelajaran yang digunakan di sekolah utamanya untuk mencapai konpetensi berpikir tinggi