UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STUDI KASUS PADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MEDAN)

Penetitian ini mencoba memusatkan kajian kepada kemampuan manajemen Pendidikan dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan, dengan menganalisis sejumlah faktor yang diduga amat dominan mempengaruhi upaya peningkatan efektivitas manajemen diklat, yaitu kemampuan penyelenggara, perencanaan kebutuhan diktat, kurikulum, peserta, widyaiswara, sarana dan prasarana, dan pembiayaan diktat.Melelui metode penelitian kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrument ditemukan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut.Pertama, manajemen diktat pada Balai Diktat Keagamaan Medan ternyata belum menunjukkan keberhasilan yang optimal dari segi efektivitas penyelenggaraan diklat. Kedua, kelemahan itu terlihat pada mutu layanan administratif dan layanan proses belajar mengajar yang masih belum optimal, meskipun dari disiplin waktu telah baik. Ketiga, faktor utama yang mempengaruhi lemahnya manajemen diklat tersebut adalah kemampuan profesional penyelenggara dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan mutu diklat, kemampuan metodologis widyaiswara dalam menyiapkan, menyajikan dan mengevaluasi hasil diklat, kurang dilakukan analisis kualitatif terhadap training need dalam kurikulum diklat, pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal, dan pengelolaan biaya yang lebih berorientasi kepada pemenuhan prosedur.Dari kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa rekomendasi penting sebagai berikut: Pertama, perlu dilakukan peningkatan kemampuan manajmen diklat di jajaran penyelenggara khususnya dalam perencanaan, pengarahan, dan pengendalian mutu diklat. Kedua, di pihak widyaiswara perlu pengembangan kompetensi profesional kependidikan dan kepelatihan khusus persiapan bahan, sistem penyajian, evaluasi, dan penggunaan media dan ditingkatkan persyaratan mutu jabatan. Ketiga, perencanaan kebutuhan diktat diupayakan perkiraan kuantitatif dan kualitatif dan analisis terhadap kebutuhan pengembangan SDM. Keempat, desain kurikulum, organisasi dan ruang lingkup bahan, serta sarana dan prasaran diktat didasarkan kepada kebutuhan diktat. Kelima, perlu dikembangkan sistem inforrnasi manajemen pengembangan SDM di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama Nangroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara sebagai basis dalam analisis kebutuhan dan perencanaan diklat. Keenam, perlu kerjasarna dengan badan diktat lain yang berorientasi enterpreneurial.