Silaen, Marlina Uli (2015) PERGESERAN FUNGSI MUSIK GONDRA PADA TARI MOYO (TARI ELANG) MASYARAKAT NIAS DI SANGGAR TARI FANAYAMA SIMALINGKAR MEDAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
2113142043 COVER.pdf - Published Version
Download (130kB) | Preview
2113142043 PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (332kB) | Preview
2113142043 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (174kB) | Preview
2113142043 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
2113142043 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (128kB) | Preview
2113142043 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (45kB) | Preview
2113142043 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (46kB) | Preview
2113142043 BAB I.pdf - Published Version
Download (479kB) | Preview
2113142043 BAB V.pdf - Published Version
Download (88kB) | Preview
2113142043 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (229kB) | Preview
Abstract
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah Tari Moyo (Tari Elang), dan mengetahui sejarah pergeseran fungsi musik yang terjadi pada Tari Moyo (Tari Elang). Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Nias yang ada di Jalan Pinus Raya Simalingkar Medan, seniman tradisional Nias yang ada di sanggar tari fanayama simalingkar Medan. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah Pemusik Iringan tari Moyo (Tari Elang) ,dan Para penari Moyo (Tari Elang).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang meliputi beberapa aspek : Pengamatan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sanggar budaya tradisi Nias, tepatnya di Sanggar tari fanayama simalingkar Medan yang terletak di Jalan Pinus Raya Simalingkar Medan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai dengan Agustus 2015.Setelah penulis melakukan penelitian maka didapatlah hasil kesimpulan antara lain Tari Moyo (Tari Elang) pada awalnya berasal dari Nias Selatan. Tarian ini ada sejak 500 Tahun yang lalu. Dahulu kala, tarian ini merupakan tarian yang hanya ditampilkan pada masyarakat Nias yang golongan bangsawan yang hanya mampu memiliki penari khusus untuk menampilkan tarian ini. Pada mulanya tarian ini tidak memakai iringan alat musik tradisional Nias namun hanya cukup diiringi 2 (Dua) Orang pensyair saja, Namun karena beberapa faktor dan juga karena perkembangan zaman tarian ini mengalami pergeseran baik itu pada melodi penyair vokal, lirik atau syair dari Tari Moyo (Tari Elang), dan juga pergeseran fungsi dari Tari Moyo (Tari Elang). Ada beberapa perbandingan pergeseran tari moyo pada zaman dulu dan sekarang yaitu fungsi musik gondra pada Tari Moyo (Tari Elang) yaitu Pada zaman dulu tari moyo hanya diiringi 2(dua) orang penyanyi saja sedangkan pada zaman sekarang setiap penampilan Tarian ini sudah dipadukan dengan beberapa alat musik tradisional Nias, kemudian Pada zaman dulu tarian ini hanya ditampilkan pada acara-acara kerajaan saja sedangkan pada zaman sekarang sudah banyak ditampilkan pada acara-acra Hiburan dan acara-acara resmi pemerintahan sekarang tarian ini sudah banyak ditemukan pada acara-acara resmi atau acara-acara yang bersifat pemerintahan untuk menghibur para tamu-tamu terhormat. Nada yang digunakan pada lagu Tari Moyo (Tari Elang) adalah nada dasar C.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 MSK 009 |
Keywords: | Lagu; Tari Moyo (Tari Elang) |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1025 Teaching (Principles and Practice) M Music and Books on Music > M Music M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Musik |
Depositing User: | Mrs Intan Nurhidayati |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 06 Sep 2016 09:55 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17098 |