Melisa, Laurensia Dora (2015) STUDI KOMPARATIF TARI FALUAYA DI NIAS SELATAN DENGAN TARI FALUAYA DI MEDAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
2113142038COVER.pdf - Published Version
Download (39kB) | Preview
2113142038 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (927kB) | Preview
2113142038 PREFACE.pdf - Published Version
Download (225kB) | Preview
2113142038 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (237kB) | Preview
211314038 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (144kB) | Preview
2113142038 TABLES.pdf - Published Version
Download (110kB) | Preview
2113142038 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (152kB) | Preview
2113142038 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (507kB) | Preview
2113142038 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (212kB) | Preview
2113142038 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (266kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan Tari Faluaya di Nias Selatan dengan Tari Faluaya di Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori studi komparatif dari Anya Peterson Royce, teori bentuk penyajian dari Hermin dan teori bentuk dari Sumandiyo Hadi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah di Nias Selatan, tepatnya di desa Bawömataluo dan di jalan Tembakau Raya Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, dokumentasi berupa video dan foto-foto serta melakukan wawancara.Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa Tari Faluaya di Nias Selatan dan Tari Faluaya di Medan terdapat persamaan dan juga perbedaan. Lahir dari ungkapan kemenangan para Masyarakat Nias atas musuh yang menyerang tanah kekuasaan mereka, yang dilakukan dengan bernyanyi dan menari. Masyarakat Nias di Medan, menjadikan Tari Faluaya sebagai salah satu tarian yang mencerminkan identitas etnis mereka, dengan memperlihatkan bagaimana harga diri seorang pemuda yang dilihat dari tanggung jawabnya terhadap keamanan dan ketertiban kampung halaman. Di Nias Selatan, penari Tari Faluaya haruslah suku Nias itu sendiri, sedangkan di Medan penarinya tidak diwajibkan dari suku Nias. Namun kedua tarian ini menggunakan properti yang sama, yaitu baluse (tameng), toho (tombak) dan tolögu (pedang). Persegi empat dan lingkaran merupakan pola lantai yang sering digunakan dalam kedua tarian ini, akan tetapi di Medan telah terdapat penambahan pola lantai lainnya yang disesuaikan dengan koreografernya. Tata rias pada Tari Faluaya di Nias Selatan biasanya tanpa make up atau riasan wajah. Dengan memakai baju berwarna hitam pada bagian dalam dan rompi pada bagian luar. Ada beberapa jenis warna dari rompi yang biasa digunakan oleh penari Tari Faluaya di Nias Selatan, ada yang berbahan dasar merah dan ada juga yang berbahan dasar hitam, dengan warna ornament merah, hitam dan kuning yang kontras serta kain kuning yang disebut dengan gőndőra sebagai bawahan, ada juga rompi berwarna cokelat yang terbuat dari kulit kayu dan rumput laut. Penari Tari Faluaya di Medan memakai make up atau riasan wajah yang sederhana. Mengenakan baju hitam pada bagian dalam dan rompi pada bagian luar. Rompi ini ada yang berbahan dasar merah dan ada juga yang berbahan dasar hitam, dengan ornament-ornament berwarna hitam, kuning dan merah yang lembut serta kain kuning atau biasa disebut gőndőra dibagian bawah. Ragam gerak pada Tari Faluaya di Nias Selatan memiliki beberapa motif gerak, dan gerakannya masih original dan tidak terpengaruh oleh etnis lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 TARI 015 |
Keywords: | Faluaya; Studi Komparatif |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1025 Teaching (Principles and Practice) M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mrs Intan Nurhidayati |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 05 Sep 2016 07:26 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/16486 |