Malau, En (2012) PERBANDINGAN METODE VAK (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) DENGAN METODE SIMULASI DALAM KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 SIPOHOLON TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012. Undergraduate thesis, UNIMED.
COVER.pdf - Published Version
Download (19kB) | Preview
LEMBAR PENGESAHAN 5.pdf - Published Version
Download (47kB) | Preview
1. ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (88kB) | Preview
2. KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (93kB) | Preview
3. DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (102kB) | Preview
4. BAB I.pdf - Published Version
Download (103kB) | Preview
8. BAB V.pdf - Published Version
Download (57kB) | Preview
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (57kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan metode VAK (visual, auditorial, kinestetik) dengan metode simulasi dalam kemampuan berpidato siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sipoholon tahun pembelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah 210 orang. Sampel diambil sebanyak 70 orang, 35 orang untuk kelas pembelajaran berpidato dengan metode VAK (visual, auditorial, kinestetik) dan 35 orang untuk kelas pembelajaran berpidato dengan metode simulasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui perbandingan kedua metode dalam meningkatkan kemampuan berpidato. Alat pengumpulan data adalah tes lisan dalam bentuk keterampilan yaitu tampil berpidato di depan kelas. Nilai rata-rata kelas pembelajaran VAK (visual, auditorial, kinestetik) adalah 79,2, sedangkan untuk kelas pembelajaran simulasi 73,25. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpidato siswa dengan menggunakan metode VAK (visual, auditorial, kinestetik) lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan metode simulasi.Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji “t”. selanjutnya dari perhitungan uji hipotesis diperoleh harga t_hitung = 3,25 dan t_tabel = 1,67 (pada taraf signifikan 5%) dan t_(tabel ) = 2,39 (pada taraf signifikan 1%), dengan dk = 70 - 2 = 68, dipergunakan dk yang paling dekat dengan 68. Hipotesis efektif sebab t_s < t_0 > t_s, yaitu 1,67 < 3,25 > 2,39. Dengan demikian hipotesis alernatif (Ha) diterima.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode VAK (visual, auditorial, kinestetik) lebih baik daripada menggunakan metode simulasi dalam kemampuan berpidato siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sipoholon Tahun Pembelajaran 2011/2012.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 410.071 Mal p |
Keywords: | pidato; simulasi; |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Mrs Yuni Chairani |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 20 Jul 2018 04:28 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/15105 |