BENTUK LAGU DAN BENTUK PENYAJIAN KIDUNG DEWA YADNYA PADA UPACARA PERIBADATAN PURNAMA DAN TILEM UMAT HINDU BALI DI PURA AGUNG RAKSA BHUANA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk lagu dari Kidung Dewa Yadnya, bentuk penyajian Kidung Dewa Yadnya pada Upacara Purnama dan Tilem, serta mengetahui fungsi musik dari Kidung Dewa Yadnya.Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian musik, bentuk lagu, pengertian Kidung Dewa Yadnya, purnama dan Tilem, bentuk penyajian dan fungsi musik.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Hindu-Bali yang berada di Pura Agung Raksa Bhuana Medan yang mempunyai 1 Pamangku (ketua pelaksana upacara), 1 Mangidung (pelantun kidung), dan 1 asisten Pamangku sehingga jumlah populasi 3 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yang berjumlah 3 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi wawancara dan dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap Kidung Dewa Yadnya.Hasil dari penelitian dan wawancara menunjukan bahwa Kidung Dewa Yadnya Kidung Dewa Yadnya merupakan lagu pujian yang dipersembahkan dengan tulus ikhlas kepada Idha Shang Hyang Widhi berserta Manifestasinya, dalam Upacara Purnama dan Tilem Kidung terbagi atas 3 lagu yaitu Kidung Dewa Yadnya dalam Kawitan Warga Sari memiliki bentuk lagu dua bagian, yaitu terdiri dari dua kalimat dan diikuti (A-B-A’B’). Kidung Dewa Yadnya dalam Pangayat Warga sari memiliki bentuk lagu tiga bagian yaitu, terdiri dari tiga kalimat lagu (A-B-C-A’-B’-C’). Kidung Dewa Yadnya dalam Memohon Amerta/Nunas Tirtha memiliki bentuk lagu tiga bagian yaitu, terdiri dari tiga kalimat lagu (A-B-C-A’-B’-C’). Bentuk penyajian Kidung Dewa yadnya pada Upacara Purnama dan Tilem terbagi atas tiga bentuk penyajian yaitu, pendahulu (Kawitan Warga Sari), Inti ( Pangayat Warga sari), dan Penutup (Memohon Amerta/Nunas tirtha). Kidung Dewa Yadnya memiliki fungsi sebagai fungsi komunikasi, yaitu fungsi musik digunakan sebagai media berkomunikasi dengan Tuhan, dan sebagai fungsi pengesahan lembaga sosial dan Upacara Keagamaan yaitu, fungsi musik dalam Upacara keagamaan bukan hanya berperan sebagai pengiring, namun juga berperan penting dalam berjalannya ritual upacara keagamaan.