Sartika, Nora (2014) FUNGSI DAN BENTUK TARI ZAPIN PECAH DUA BELAS DI KECAMATAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN RIAU. Undergraduate thesis, UNIMED.
208342036 COVER.pdf - Published Version
Download (69kB) | Preview
208342036 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (654kB) | Preview
208342036 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (239kB) | Preview
208342036 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (115kB) | Preview
208342036 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (257kB) | Preview
208342036 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (125kB) | Preview
208342036 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (127kB) | Preview
208342036 BAB I.pdf - Published Version
Download (464kB) | Preview
208342036 BAB V.pdf - Published Version
Download (277kB) | Preview
208342036 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (171kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi dan bentuk tari Zapin Pecah Dua Belas di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau. Seluruh populasi diangkat menjadi sampel. Penelitian ini memakan waktu kurang lebih 3 bulan dengan rentang waktu pada bulan Desember tahun 2013 hingga bulan Februari tahun 2014. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tari Zapin Pecah Dua Belas telah ada sejak berdirinya Kerajaan Pelalawan pada tahun 1811-1945. Dulunya tari ini dibawa oleh para saudagar dan pemuka agama yang berasal dari Johor, desa Pelalawan disamping mereka berdagang dan menyebarkan agama Islam, bahkan setelah kerajaan berakhir tahun 1946, tari ini masih sering ditampilkan pada acara-acara perkawinan, sunat rasul , memperingati hari besar Islam dan festival-festival tari yang diadakan oleh daerah setempat. Dinamakan tari Zapin Pecah Dua Belas dikarenakan adanya 12 ragam, dimana ragam pertama dipecah-pecah menjadi ragam kedua atau berhubungan dengan ragam kedua. Ragam kedua dipecah menjadi ragam ketiga atau berhubungan dengan ragam ketiga, begitu seterusnya sampai dengan ragam kedua belas yang ditutup dengan Tahtum atau Sembah.Tari Zapin Pecah Dua Belas memiliki fungsi utama yaitu sebagai hiburan. Ini dapat dilihat dari seringnya tari Zapin Pecah Dua Belas dipersembahkan dan dipertunjukan pada acara perkawinan, sunat rasul, di rumah – rumah penduduk yang berhajat atau memperingati hari-hari besar Islam dan festival – festival tari yang diadakan oleh daerah setempat, serta dapat dilihat dari gerakan kakinya yang lincah, melangkah dengan sopan tanpa mengusik hamparan maupun melentur lantai yang dipijak tetapi juga cukup menarik dan menghibur hati dengan diiringi alat musik Gambus dan Marwas yang tidak terlalu kuat tetapi cukup sekedar memberikan kepuasaan kepada telinga yang mendengar dan iringan kepada pemain yang menari. Tari ini ditarikan berpasangan dan maksimal 3 ( tiga ) pasang penari yang hanya menggunakan pola lantai sederhana dan tidak menggunakan properti. Pada ragamnya banyak menggunakan gerakan kaki sehingga gerakan tangan akan mengikuti badan karena tumpuannya hanya pada kaki. Instrumen musik yang digunakan adalah Gambus dan Marwas. Gambus yang dimainkan hanya satu buah, gambus mulai dimainkan dari awal pertunjukkan tari Zapin Pecah Dua Belas hingga akhir pertunjukkan tari tersebut. Gambus terbuat dari batang cempedak, bagian bawah diberi rongga dan ditutup dengan kulit kambing dan memiliki senar. Sedangkan Marwas yang dimainkan dalam mengiringi tari Zapin terdiri dari empat buah marwas, yang dimainkan oleh empat orang pemain. Marwas terbuat dari batang nangka atau batang kelapa serta dilengkapi dengan kulit kambing sebagai penutup kedua sisi yang berfungsi untuk dipukul.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 793.31 Sar f |
Keywords: | Tari; Fungsi; Bentuk Penyajian; Zapin Pecah Dua Belas |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mrs Farida Hanum |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 02 Sep 2016 07:02 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/15024 |