Hajjah, Siti (2015) PERBEDAAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN KOOPERATIF TIPE BERFIKIR BERPASANGAN BERBAGAI PADA REAKSI REDOKS. Undergraduate thesis, UNIMED.
411131022 COVER.pdf - Published Version
Download (110kB) | Preview
4111131022 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (384kB) | Preview
4111131022 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (159kB) | Preview
4111131022 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (273kB) | Preview
4111131022 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
4111131022 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (186kB) | Preview
4111131022 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (107kB) | Preview
4111131022 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
4111131022 BAB I.pdf - Published Version
Download (214kB) | Preview
4111131022 BAB V.pdf - Published Version
Download (235kB) | Preview
4111131022 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (118kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kimia dan korelasi antara kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (kelas eksperimen I) dan kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi (kelas eksperimen II) pada pokok bahasan reaksi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat yang berjumlah enam kelas dengan total jumlah siswa 198 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua ranah yaitu kognitif dan afektif. Untuk mengukur ranah kognitif digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test sebanyak 20 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas secara kualitatif dan secara kuantitatif, tingkat kesukaran, daya pembeda, distraktor, dan reliabilitas. Sedangkan untuk mengukur ranah afektif digunakan lembar angket penilaian sikap untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar, kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa secara berturut-turut diperoleh thitung = 3,3082 dan thitung = 2,025 sedangkan ttabel = 2,001 untuk α = 0.05 dan dk = 59. Untuk uji korelasi diperoleh pada kelas eksperimen I yaitu thitung = 0,426 sedangkan ttabel = 0,388 untuk α = 0.05 dan N = 26 dan kelas eksperimen II yaitu thitung = 0,475 sedangkan ttabel = 0,334 untuk α = 0.05 dan N = 35. Dengan demikian secara keseluruhan,thitung >ttabel maka uji hipotesis dan uji korelasi diterima Ha. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (X Ì
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2015 KIM 129 |
Keywords: | Kemapuan Berfikir; Kooperatif; Reaksi Redoks |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia |
Depositing User: | Mrs Fitri Sry Juliati Sinaga |
Date Deposited: | 08 Apr 2016 08:34 |
Last Modified: | 24 Aug 2016 07:32 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/12434 |