ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN MELALUI MODEL PMEBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN KOLOID

Analisis hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD dengan media powerpoint dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI SMAN 3 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media powerpoint sebagai kelas eksperimen 1, kooperatif tipe STAD dengan media powerpoint sebagai kelas eksperimen 2, dan direct instruction dengan media powerpointsebagai kelas eksperimen 3. Data dalam penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes dan lembar observasi aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan hasil belajar yang lebih baik sebesar (81,11 ± 8,71) dengan peningkatan hasil belajarnya sebesar 74,2%, hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar (81,25 ± 7) dengan peningkatan hasil belajarnya sebesar 70,5%, sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran direct instruction sebesar (77,22 ± 6,59) dengan peningkatan hasil belajar sebesar 65%. Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikasi α = 0,05 dengan menggunakan RAL dimana Fhitung > Ftabel (3,46 > 3,08), yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Untuk hasil observasi aktivitas pada kelas yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD menunjukkan bahwa adanya hubungan antara aktivitas siswa dengan hasil belajar siswa pada kelas tersebut, Hal tersebut dibuktikan berdasarkan uji linieritas regresi yang dilakukan pada taraf α = 0,05 dimana pada kelas TGT Fhitung > Ftabel (52,21 > 4,13) dan pada kelas STAD Fhitung > Ftabel (22,49 > 4,13), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima pada kedua kelas eksperimen tersebut. Kemudian untuk analisis ranah kognitif yang berkembang, menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen 1 persentase ranah kognitif yang paling berkembang terletak pada ranah kognitif C1 dan C3 yaitu sebesar 31,5% dan 33,33%, pada kelas eksperimen 2 persentase ranah kognitif yang paling berkembang terletak pada ranah kognitif C2 yaitu sebesar 29,12%, sedangkan pada kelas eksperimen 3 persentase ranah kognitif yang paling berkembang terletak pada ranah kognitif C4 yaitu sebesar 23%. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan perbedaan hasil belajar pada ketiga kelas eksperimen berbeda secara nyata, kemudian aktivitas pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 mempengaruhi naik turunnya hasil belajar kimia pada kelas tersebut.