Komodifikasi Ragam Hias Motif Kerawang Gayo Di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah

Penelitian ini mengenai proses komodifikasi ragam hias motif kerawang Gayo di
kecamatan kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. motif yang awalnya dijadikan
sebagai nilai guna, kini sudah dimodifikasi menjadi nilai tukar dalam bentuk
komoditas yang siap dijual ke pasar. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami
proses komodifikasi ragam hias motif kerawang Gayo, untuk menganalisis faktor�faktor yang mempengaruhi proses komodifikasi ragam hias motif kerawang Gayo
dan untuk menganalisis bentuk-bentuk ragam hias motif kerawang Gayo di
kecamatan kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pemilihan
informan dalam penelitin ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu
menentukan informan dengan kriteria yang sesuai dengan objek penelitian ini
adalah tokoh adat, pengrajin kerawang Gayo, desainer, pembeli dan penjual. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi partisipasi wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan penulis, bahwa proses
komodifikasi merupakan proses yang tidak hanya berhubungan dengan bagaimana
produksi menjadi produk massa, tetapi juga berhubungan dengan bagaimana
produk tersebut dapat didistribusikan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam proses tersebut terdapat simbol, makna, ragam yang kemudian
menjadi sebuah kemasan yang dijadikan sebagai komoditas seperti pakaian adat
busana pengantin, pelaminan, kemeja, masker, kain sarung, setelan gamis,
selendang, peci, jilbab dan souvenir lainnya, yang di tujukan ke pasar untuk
memperoleh keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa proses komodifikasi mengacu pada proses transformasi nilai
guna menjadi nilai tukar yang didasarkan pada kepentingan pasar. Komodifikasi
ini menjadi penting dalam melestarikan seni budaya, baik untuk kepentingan
keberlanjutan maupun peningkatan bisnis agar simbol-simbol yang dimiliki tetap
terjaga kelestariannya dan menjadi identitas suku Gayo yang disebut dengan
kerawang Gayo.