PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INQUIRY BERBASIS EKSPERIMEN PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri berbasis eksperimen pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA NEGERI 9 MEDAN yang tediri dari empat kelas.
Sampel penelitian diambil secara random sampling yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelas eksprimen I yang dibelajarkan dengan model PBL berbasis eksperimen dan kelas X MIA 4 sebagai eksprimen II yang dibelajarkan dengan model Inkuiri berbasis eksperimen yang masing-masing berjumlah berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian terdiri dari instrument test yaitu tes pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang telah validasi oleh validator ahli dan siswa dan instrument nontest berupa lembar observasi aktivitas siswa. Data yang diamati adalah hasil dan aktivitas belajar siswa. Data dianalisis dengan uji t dua pihak setelah diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil uji hipotesis I diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (2,06>2,00) yang menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL dengan Inquiry berbasis eksperimen. Rata-rata hasil belajar yang dibelajarkan dengan model PBL berbasis eksperimen lebih tinggi model Inkuiri berbasis eksperimen ( 79,16 > 74,66). Hasil Uji hipotesis II diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (2,18 > 2,00) yang menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berbasis eksperimen dengan model Inkuiri berbasis eksperimen. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dibelajarkan dengan model PBL berbasis eksperimen lebih tinggi daripada model Inkuiri berbasis eksperimen ( 58,11 > 51,11) termasuk kategori aktif. Hasil uji korelasi menunjukkan korelasi aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL berbasis eksperimen termasuk dalam kategori cukup (0,51) dengan kontribusi aktivitas belajar sebesar 26 %.